Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan kisah seorang sherpa bernama Gelje yang rela menggendong pendaki asal Malaysia keluar dari zona kematian Gunung Everest. Sosok Gelje Sherpa ini mencuri perhatian publik hingga banyak yang penasaran dengan profilnya.
Pada tanggal 18 Mei, seorang pemandu berusia 30 tahun bernama Gelje Sherpa sedang mendaki gunung dengan seorang klien Cina ketika dia menemukan seorang pendaki Malaysia menggigil dan berjuang untuk berpegangan pada tali. Pendaki itu tanpa pemandu, berada di tempat yang dikenal sebagai zona kematian – ketinggian di atas 26.000 kaki di mana tekanan oksigen di udara sangat rendah dan suhu ekstrem, bisa menyebabkan kematian.
Gelje Sherpa memutuskan menyelamatkannya. Sejak saat itu, orang-orang jadi tertarik dengan profil Gelje Sherpa. Apalagi si pendaki yang ditolong tak mengakui jasa Gelje.
Kisahnya dimulai ketika Gelje meninggalkan klien Chinanya untuk menyelamatkan pria itu. Setelah membungkusnya dengan kantong tidur, dia dan pemandu lainnya, Nima Tashi Sherpa, menghabiskan enam jam berikutnya bergiliran mengikatnya ke punggung mereka dan membawanya menuruni gunung, dari ketinggian kurang lebih 2.000 kaki. Ketika mereka tiba di Camp 3 (ketinggian 23.950), sebuah helikopter membawanya ke base camp.
Profil Gelje Sherpa
Diketahui dari media independent.co.uk, Gelje menyebut dirinya sendiri sebagai "harimau gunung" dan "pejuang". Gelje mengisahkan dia meyakinkan kliennya di China untuk membatalkan ekspedisi mereka sendiri sehingga dia bisa membantu pendaki Malaysia yang berada di zona kematian itu ke tempat yang aman. Dia membawanya turun dari "zona kematian", bagian tertinggi Everest pada ketinggian di atas 26.247 kaki (8.000 m) di mana oksigen atmosfer sangat rendah sehingga sel-sel dalam tubuh manusia mati tanpa adanya oksigen tambahan.
Di akun Instagram-nya, sherpa menulis bahwa pendaki itu akan "mati di sana sendirian" tanpa bantuannya, menambahkan: "Saya membawanya sendiri sampai ke bawah."
Dalam posting Instagram-nya tentang penyelamatan, Gelje, awal Mei, menulis caption: "Menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara." Dia mengatakan kepada media bahwa penyelamatan pada 18 Mei "sangat sulit".
Gelje, yang dibesarkan di dekat Everest di sebuah desa kecil, memulai karirnya sebagai porter, yang katanya adalah "pekerjaan tanpa henti dengan gaji kecil". Dia juga bekerja sebagai "dokter" Khumbu - dan dia menyatakan ini mungkin pekerjaan paling berbahaya yang diketahui manusia.
Baca Juga: Siapa Pendaki Malaysia yang Tak Akui Penyelamatan Sherpa? Sikapnya Kini Berubah Total!
Galje Sherpa telah melakukan aksi lebih dari 55 penyelamatan hingga saat ini. Namun dia mengatakan penyelamatan pendaki Malaysia pada 18 Mei adalah "yang paling sulit dalam hidup saya".
Demikian itu yang bisa digali dari profil Gelje Sherpa. Berdasarkan laporan dari media independent.co.uk, Gelje kini telah meninggalkan Nepal ke Alaska. Dia berusaha mendaki Gunung Denali alias McKinley – puncak tertinggi di Amerika Utara.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Profil Putri Ariani yang Bikin Panggung America's Got Talent Gemuruh hingga Penonton Banjir Air Mata
-
Siapa Pendaki Malaysia yang Tak Akui Penyelamatan Sherpa? Sikapnya Kini Berubah Total!
-
Profil Arie Ariotedjo: Ayah Menpora yang Dipanggil KPK Dugaan Terlibat Korupsi
-
Profil Biodata Brigita Manohara Presenter Cantik yang Diperiksa KPK Kasus Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak
-
Profil Ci Mehong, Calo Tanah Kuburan Elit yang Viral di TikTok
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi