Suara.com - Tentu Anda masih ingat tentang penyelamatan yang dilakukan Gelje Sherpa pada seorang pendaki Malaysia, ketika ia menemukannya dalam kondisi tidak berdaya di ketinggian Everest bukan? Drama baru terbuka karena sang pendaki tak mengakui penyelamatan yang dilakukan sherpa ini. Sebenarnya siapa pendaki Malaysia yang tak akui penyelamatan sherpa tersebut?
Penyelamatan dilakukan oleh Gelje Sherpa dengan menggendong sosok pendaki asalah Malaysia tersebut selama kurang lebih enam jam. Pada kondisi ekstrem jelas kondisinya sangat mengkhawatirkan sehingga harus lekas dievakuasi.
Sosok Pendaki Malaysia, Ravichandran
Sosok pendaki Malaysia tersebut bernama Ravichandran atau dikenal dengan nama Ravi. Ia menjadi perbincangan. Hal ini lantaran Ravi menunjukkan sikap yang seakan tidak mengakui penyelamatan yang dilakukan Gelje Sherpa pada dirinya beberapa saat yang lalu.
Peristiwa itu sendiri terjadi pada 18 Mei 2023 lalu, ketika Gelje Sherpa mengambil keputusan untuk menyelamatkan nyawa Ravi dengan menggendongnya turun sejauh 1.900 kaki selama kurang lebih enam jam.
Gelje Sherpa sendiri saat itu tengah menjadi pemandu untuk pendaki asal Tiongkok. Ravi digendong sebelum akhirnya dibantu oleh pemandu lain di titik aman yang sudah ditentukan.
Sikap Ravi Pasca Penyelamatan
Ravi sendiri saat ini sudah dalam kondisi yang prima, dan sudah melakukan beberapa wawancara terkait kejadian yang dialaminya ini. Namun dari beberapa rekaman wawancara yang berhasil ditemukan, Ravi sama sekali tidak terdengar berterimakasih atas bantuan Gelje Sherpa tersebut.
Alih-alih mengucapkan terimakasih dan memberikan kredit pada apa yang dilakukan sherpa tersebut, Ravi justru memblokir akun Instagram Gelje Sherpa. Hal ini seperti mengindikasikan ia tidak mengakui jasa Gelje Sherpa yang telah menyelamatkan nyawanya.
Baca Juga: Kunjungi Malaysia, Jokowi Akan Bahas Isu Perbatasan Hingga Perlindungan PMI
Gelje Sherpa sendiri menyampaikan dalam unggahan Instagramnya, bahwa mampu menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara. Hal ini seperti menjadi jawaban atas unggahan yang disampaikan Ravi sebelumnya.
Sikapnya Berubah
Namun demikian belakangan diketahui Ravi telah mengubah sikapnya. Ia mengunggah sebuah foto di Instagram dengan caption yang menyebutkan Gelje Sherpa, yang turut berperan dalam penyelamatan dirinya dari kondisi kritis.
Hal ini diduga karena adanya tekanan publik atas sikapnya yang seperti tidak tahu berterima kasih pada sang penyelamat.
Itu tadi sekilas mengenai siapa pendaki Malaysia yang tak akui penyelamatan sherpa di Gunung Everest. Semoga menjadi artikel yang berguna untuk Anda, dan semoga kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa jasa penyelamat hidup harus benar-benar dihargai karena tanpanya nyawa bisa melayang.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Sherpa Everest? Pekerjaan Ekstrem Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Pendaki Gunung
-
Tak Tahu Diuntung, 4 Fakta Pendaki Malaysia Ogah Akui Diselamatkan Sherpa Everest dari Zona Kematian
-
Apa Itu Sherpa? Ini Sosok Penyelamat Pendaki Malaysia di Everest yang Tak Diakui
-
Ingin Berobat di Malaysia? Simak 5 Tips Jitu Agar Perjalanan Medis Lebih Optimal
-
Ojek Pendaki Gunung Sumbing Viral di Media Sosial, Kok Penumpangnya Duduk di Depan?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia