Suara.com - Mandikbudristek Nadiem Makarim dikritik keras oleh Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman. Kritikan ini terkait dengan gaji guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibayarkan dari anggaran pemerintah daerah.
Aulia Rachman juga membongkar bahwa Wali Kota Medan Bobby Nasution pernah marah dengan Nadiem Makarim. Bahkan, menantu Presiden Jokowi itu, kata Aulia, sempat mengatakan "geblek juga ini menteri".
Hal itu diungkap oleh Aulia dalam sebuah podcast yang ditayangkan di akun YouTube The One And Only Aulia. Dalam kesempatan itu, Aulia tampak menjawab pertanyaan dari masyarakat yang dibacakan oleh podcaster.
Mulanya, Aulia mendapatkan pertanyaan terkait dengan bagaimana nasib tenaga honorer tahun 2024, termasuk nasib guru honorer. Ia lalu menjelaskan terkait kebijakan pusat yang dinilainya membuat pemerintah daerah kebingungan.
Aulia menyatakan bahwa APBD Medan tak sanggup menanggung biaya seluruh PPPK. Penyebabnya, gaji PPPK besarannya sama dengan PNS, sehingga menyebabkan anggaran untuk program infrastruktur dan lainnya menjadi berkurang.
Situasi itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Medan tidak sanggup mempekerjakan dan membayar upah guru yang lulus PPPK. Akibatnya, guru-guru yang lulus PPPK itu menyalahkan Pemkot Medan.
Padahal, kata Aulia, kebijakan PPPK itu dibuat oleh pemerintah pusat. Persoalan gaji itulah yang kemudian membuat Bobby Nasution marah terhadap Nadiem Makarim.
Lantas, seperti apakah profil Aulia Rachman, Wakil Wali Kota Medan yang kritik Nadiem Makarim?
Profil Aulia Rachman
Baca Juga: Sosok Guru Musik Pembunuh Wanita dalam Koper di Mojokerto: Pernah Satu Band dengan Korban
Sebelum mengemban jabatan sebagai Wakil Wali Kota Medan, Aulia pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Sumatera Utara. Ia menjadi Sekretaris DPD menggantikan Robert L Tobing sejak September 2021.
Jauh sebelum itu, Aulia pernah menjadi Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Medan Deli. Lalu dalam Pemilu 2019, Aulia terpilih menjadi anggota DPRD Medan.
Aulia menang dari daerah pemilihan II yang meliputi Kecamatan Medan Deli, Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Marelan dengan perolehan 14.061 suara. Ia mengisi jabatan sebagai Ketua Komisi II DPRD Medan yang membidangi kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2020, sosoknya sempat membuat heboh masyarakat karena membuat surat permintaan sumbangan ke PT Sun Kado.
Surat yang berisikan tentang permohonan bantuan kepada PT Sun Kado untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 khususnya yang berada di Kelurahan Mabar. Namun, anehnya surat tersebut justru berstempel Fraksi Gerindra, bukan malah stempel DPRD Medan.
Peristiwa itu sempat membuat Aulia dilaporkan ke Badan Kehormatan DPRD Medan oleh Badko HMI Sumatera Utara. Setelah berporses, ia kemudian diberikan sanksi dan juga teguran.
Berita Terkait
-
Sosok Guru Musik Pembunuh Wanita dalam Koper di Mojokerto: Pernah Satu Band dengan Korban
-
Ulasan Buku Guru Wow untuk Kids Zaman Now: Seni Mengajar Guru Masa Kini
-
Juknis KGB Guru ASN PPPK Sedang Proses Harmonisasi, Begini Penjelasan Ketum PGPPPK Rikrik Gunawan
-
Miliki TMT 1 April, ASN PPPK Formasi 2022 Ternyata Tidak Dijamin Dapat Gaji Ke-13
-
ASN PPPK Harus Hati-Hati! Tiba-Tiba Bisa Diputus Hubungan Kerja Karena Alasan Ini, Berbeda Dengan PNS
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM