Suara.com - Calon bakal presiden (capres) Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari Partai Perindo. Ganjar mengungkapkan kalau dukungan itu akan meningkatkan elektoralnya dengan memanfaatkan media yang dimiliki Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Direktur Remotivi Muhamad Heychael menilai, pernyataan yang disampaikan Ganjar dengan kapasitasnya sebagai bakal calon presiden, mempromosikan pelanggaran konstitusi.
"Media dalam kontestasi politik kita adalah bargain (tawaran) yang menggiurkan. Sayangnya, untuk calon presiden bicara terbuka keuntungan mendapat dukungan Perindo dan media-media dibelakangnya, secara tidak langsung sebenarnya tengah mempromosikan pelanggaran konstitusi," tegas Heychael dihubungi Suara.com, Jumat (9/6/2023).
Dia merujuk pada Undang-Undang Penyiaran, bahwa media penyiaran digunakan untuk kepentingan publik, dan harus berimbang alias tidak berat sebelah.
"Padahal kita tahu, dalam Undang-Undang penyiaran ada azas bahwa media mesti berimbang," katanya.
"Bahwa frekuensi siaran televisi-televisi yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo adalah milik rakyat. Karenanya, ia semestinya tidak boleh dikangkangi oleh kepentingan politik salah satu pihak," tegas Heychael.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo adalah bos MNC Grup yang menaungi media besar di Indonesia, seperti stasiun televisi, radio, hingga media online atau daring.
Manfaatkan Media yang Dimiliki Ketua Perindo
Ganjar meyakini dengan dukungan dan bergabungnya Partai Perindo di Pilpres 2024 bisa membantu dalam pemenangannya. Terlebih Perindo sendiri memiliki modal kekuatan yakni media massa.
Baca Juga: Bertemu TGB, Ganjar Pranowo Didoakan Jadi Presiden
Ganjar awalnya menyampaikan, jika PDIP sudah memiliki peta elektoral untuk menghadapi Pemilu 2024. Peta itu juga sudah disusun rapih oleh Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo.
"Kami terima kasih karena tentu ada pekerjaan teknis, pak Hary. Pekerjaan tenis yang musti dilakukan terkait dengan elektoral. Kita sudah punya petanya, mas Nanan sudah memberikan peta yang cukup bagus. Dua kekuatan partai saya kira akan menjadi ujung tombak bagaimana kita begerak," kata Ganjar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, dalam peta tersebut kelompok-kelompok sasaran sudah disiapkan, metode-metodeloginya sudah juga disiapkan. Hal itu, kata dia, tinggal menyiapkan isu yang pas untuk dijalankan.
Apapun yang akan kita sampaikan akan banyak sekali masukan kepada kita, pada kelompok mana, kelompok baby boomers dengan isu apa, mana kelompok milenial dengan isu apa, mana kelompok gen Z dengan isu apa. Ternyata ini membikin kita semuanya jauh lebih jeli," tuturnya.
Untuk itu, Ganjar meyakini dengan Perindo memiliki kekuatan media yang besar bisa membantu dirinya mengjangkau target dan bertemu masyarakat.
"Tapi saya haikul yakin karena Perindo punya kekuatan media yang besar. Medianya besar skelai, maka ini bisa menjangkau jauh ke pelosok-pelosok dan itu tentu saja akan membikin tingkat awerness makin tinggi dan dari hasil survei-survei yang ada memang itu dibutuhkan sampai pada tingkat mendorong elektabilitas," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sah! Perindo Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Hary Tanoe Beberkan Alasannya
-
Ganjar Happy Dapat Dukungan dari Hary Tanoe Perindo: Uhuy!
-
Tak Pernah Ditepati, Mengenang Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo
-
Sama Sekali Tak Terdengar, Mengapa Ahok Tak Masuk Bursa Capres Cawapres?
-
Reaksi Megawati Soekarnoputri Kena Desak Umumkan Cawapres PDI Perjuangan untuk Ganjar Pranowo, Hary Tanoesoedibjo Tersenyum
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah