Suara.com - Wacana untuk melakukan pemkazulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus disampaikan melalui sejumlah aktivis dan tokoh melalui media sosial. Salah satunya disampaikan perwakilan tokoh dan gerakan seperti yang dilihat di akun YouTube Refly Harun.
Mereka menyerukan 'People Power' untuk memakzulkan Presiden Jokowi.
Salah satu tokoh yang menyuarakan hal itu, Sosiolog Musni Umar mengungkapkan pelanggaran konstitusi yang telah dilakukan Jokowi. Selain itu, ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan saat ini yang tidak bisa mengatasi permasalahan bahkan di daerah-daerah di Indonesia.
"Oleh karena itu tidak ada pilihan harus perubahan, kalau ini berkelanjutan dibiarkan akan lebih masif, akan lebih masif. Rakyat susah dan negara ini nggak tau apa-apa," ungkap Musni Umar pada forum diskusi 'Presiden Jokowi Layak Dimakzulkan'.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat khususnya kaum terpelajar di kampus-kampus untuk ikut dalam gerakan ini.
"Inilah yang kita sampaikan protes keras, tetapi tak ubahnya kita berada di gurun pasir berteriak nggak ada kedengarannya itu. Nah mudah-mudahan dari diskusi-diskusi ini rakyat sadar tapi kesadaran itu musti ada yang menggerakan," katanya.
Ia juga mengemukakan, saat ini waktunya bagi kelompok terpelajar dan cendikia untuk bergerak.
"Yang menggerakan itu adalah kaum tercerdik pandai, saya mendorong kepada orang-orang pintar yang berada di berbagai kampus itu, speak up! Jangan diam. Kalau anda diam hancurlah rakyat, hancurlah bangsa ini dan tidak ada masa depan" tegasnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Politik Anthony Budiawan juga memberikan pernyataan serupa. Ia mengatakan, jika kemudian DPR tidak menanggapi ajuan pemakzulan terhadap presiden maka masih ada waktu untuk masyarakat khususnya kaum terpelajar menyuarakan suaranya.
Baca Juga: Muncul Wacana Pemakzulan Presiden, Rocky Gerung Nilai Cuma PDIP yang Bisa Jadi 'Benteng' Jokowi
"Jadi problemnya sebetulnya semua orang yang kritis itu jangan diem gitu loh, kalau ingin melakukan perubahan," ungkap Anthony.
Anthony melihat antara mahasiswa dan tokoh 'people power' memiliki kesimpulan yang sama terkait pemerintahan saat ini.
"Saya kira ruang yang memungkinkan terjadinya sebuah gerakan sangat mungkin. Waktunya masih ada," katanya.
Kontributor : Ayuni Sarah
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar