Suara.com - Indonesia yang terbentuk dari beragam budaya memiliki banyak tradisi unik, salah satunya saat merayakan hari besar. Lantas, apa saja tradisi unik perayaan Idul Adha di Indonesia?
Merangkum laman Indonesia Travel, setidaknya ada empat tradisi unik yang datang dari Pulau Jawa saja, hal ini belum termasuk tradisi dari Aceh lho! Penasaran?
Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia
Aceh
Daerah yang disebut Serambi Mekah ini memiliki tradisi unik yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Disebut Meugang, tradisi ini familiar dalam masyarakat Aceh saat perayaan hari besar keagamaan.
Tradisi ini berawal saat masa kerajaan Aceh
di mana cara mengungkapkan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh dilakukan
dengan memotong hewan dan dibagikan cuma-cuma pada masyarakat.
Kini tradisi Meugang tetap dilestarikan oleh masyarakat Aceh dan identik dengan makan menu daging sapi bersama yang diolah dengan cara masak yang variatif.
Cirebon
Di Cirebon, ada tradisi yang disebut dengan Gamelan Sekaten. Gamelan ini selalu dibunyikan setiap hari besar agama Islam seperti, Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca Juga: Bolehkah Berkurban untuk Orang Tua yang Sudah Wafat? Simak Penjelasannya di Sini
Alunan Gamelan dari Keraton Kasepuhan Cirebon ini menjadi penanda hari kemenangan bagi umat muslim di Cirebon. Rangkaiannya dibunyikan setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Yogyakarta
Warga Yogyakarta memiliki tradisi Grebeg Gunungan yang mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Tradisi ini dilaksanakan setiap hari besar agama Islam.
Grebeg Syawal dilaksanakan saat Idul Fitri, dan tradisi Grebeg Gunungan dilakukan pada Idul Adha. Warga Jogja meyakini jika berhasil mengambil hasil bumi darigunungan, maka akan mendatangkan rezeki.
Semarang
Jika di Jogja ada tradisi Grebeg, makan Semarang ada tradisi serupa yang bernama Apitan. Tradisi ini diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan arak-arakan hasil bumi. Nantinyaarakan ini akan menjadi rebutan masyarakat setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Pemerasan Calon TKA di Kemnaker, KPK Periksa 2 Saksi
-
Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
-
Kemlu RI Buka Suara soal Reklame Abraham Shield, Israel Catut Foto Prabowo Buat Alat Propaganda?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 38 Orang Hilang, Pencarian Masih Berlanjut
-
Siapa Pendiri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Pondok Tertua di Jatim, Bangunan Ambruk Timpa 100 Santri
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Pansus DPRD DKI Selesaikan Pembahasan Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Tambah 1 Pasal
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir Mendadak Temui Jokowi? Misteri Pertemuan 20 Menit Dua Tokoh Kontras
-
Buntut Kasus Keracunan, BGN Nonaktifkan Sementara Puluhan SPPG