Suara.com - Pertolongan pertama saat digigit hewan rabies mendadak ramai diperbincangkan setelah sebuah video viral mempertontonkan anak perempuan meninggal dunia setelah digigit anjing di Buleleng, Bali. Anak perempuan itu pun dikabarkan meninggal dunia setelah diduga terkena rabies yang ditularkan dari anjing yang menggigitnya.
Tak ingin kejadian tersbeut terulang kembali, pertolongan pertama digigit hewan rabies pun banyak dipertanyakan. Kementerian Kesehatan telah membuat panduannya sebagai berikut.
1. Langkah pertama harus dilakukan setelah digigit hewan rabies adalah mencuci bersih luka gigitan dengan sabun sekitar 15 menit. Pencucian tersebut merupakan langkah pertama yang sangat penting dan harus cepat dilakukan setelah terjadi pajanan (jilatan, cakaran maupun gigitan) oleh HPR untuk kemudian membunuh virus rabies yang ada di sekitar luka gigitan.
2. Selanjutnya, penting bagi Anda untuk memperhatikan luka bekas gigitan hewan rabies. Apabila ternyata luka tersebut belum mengeluarkan darah, maka Anda harus sedikit menekan lukanya hingga darah keluar. Hati-hati, Anda perlu melakukannya dengan sangat perlahan. Keluarnya darah ini dapat mencegah masuknya bakteri dan kuman ke dalam area luka yang justru memungkinkan terjadinya infeksi yang lebih parah.
3. Setelah darah berhasil keluar, maka Anda dapat memberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di area luka gigitan. Antiseptik yang bisa diberikan di antaranya yaitu povidon iodine, alkohol 70 persen, atau zat antiseptik lainnya.
4. Selanjutnya, segera datang ke tenaga medis untuk meminta pertolongan lebih lanjut. Biasanya perawat atau dokter akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan juga Serum Anti Rabies (SAR). Adapun tujuan pemberian VAR dan SAR ini untuk membangkitkan sistem imunitas di dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk dapat menetralisasi virus rabies. VAR dapat diberikan di hari ke-0 sebanyak 2 dosis (di lengan kanan dan juga kiri), hari ketujuh sebanyak satu dosis (di lengan kanan atau kiri) serta hari ke-21 sebanyak 1 dosis (di lengan kanan atau kiri).
Sementara, vaksin SAR dapat diberikan bersamaan dengan pemberian VAR di hari ke-0 secara infiltrasi di sekitar luka dengan dosis sebanyak mungkin, lalu sisanya bisa disuntikkan.
Untuk diketahui, rabies merupakan salah satu penyakit yang mengerikan lantaran jika terjadi gejala klinis terhadap manusia atau hewan lain kemungkinan akan berujung pada kematian. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sampai tanggal 2 Juni 2023 sudah ada 11 kasus kematian akibat virus rabies. Presentasenya yaitu 95 persen kasus rabies tersebut disebabkan karena gigitan anjing. Selain anjing, beberapa hewan yang dapat membawa virus rabies adalah kucing dan kera.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Tindak Tegas Pegawai BUMN yang Lempar Anjing ke Rawa Berisi Buaya
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati