Suara.com - Nama Muhadjir Effendy muncul sebagai salah satu kandidat bakal cawapres untuk mendapmpingi Ganjar Pranowo, capres dari PDI Perjuangan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah, usai acara Haul Bung Karno pada Rabu (21/6/2023) lalu.
Menurut Ahmad Basarah, tidak tertutup kemungkinan sosok Muhadjir akan jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih Muhadjir sudah dikenal baik sebagai salah satu tokoh organisasi Islam di Indonesia yakni Muhammadiyah.
“Saya kira wajar saja kalau kemudian Prof Muhadjir ini juga bisa menjadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah,” kata Basarah kepada awak media.
Lantas seperti apakah sosok Muhadjir Effendy? Berikut ulasan rekam jejaknya.
Muhadjir Effendy lahir di Madiun, Jawa Timur pada 29 Juli 1956. Ia merupakan anak ke enam dari Sembilan bersaudara dari pasangan Soeroja dan Sri Soebita.
Muhadjir melewati masa kecilnya dengan menempuh pendidikan MI AL-ISLAM Mojorejo, tamat 1968, di Madiun. Ia lalu melanjutkan pendidikannya di PGAN Madiun selama empat tahun dan lulus pada 1972. Kemudian lanjut lagi di PGAN selama enam tahun dan lulus pada 1974.
Setelah lulus, Muhadjir menempuh sarjana muda di IAIN Malang, lalu ia meraih gelar sarjananya di IKPK Malang (sekarang Universitas Negeri Malang).
Baca Juga: Menko PMK Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, PPP masih Pede Sandiaga Uno Tak Tergantikan
Muhadjir lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan meraih gelar Magister Administrasi Publik pada 1996.
Pada 2008, Muhadjir berhasil meraih strata tiga atau gelar doctor di bidang sosiologi militer di Universitas Airlangga.
Selain mengikuti pendidikan formal, Muhadjir Effendy juga mengikuti beberapa pendidikan non formal.
Di antaranya adalah kursus di Victoria University, Bristish Columbia, Kanada pada 1992, kursus di National Defence University, Washington D.C pada 1993, dan Visiting Program, Regional Security and Defense Policy, National Defense University, Washington D.C, USA pada 1993.
Karier Muhadjir Effendy
Muhadjir mengawali kariernya di bidang akademis sebagai karyawan honorer di Universitas Mumahmmadiyah Malang (UMM). Kariernya semakin menanjak. Ia lalu menjadi dosen dan menjadi Pembantu Rektor III lalu Pembantu Rektor I.
Puncaknya, Muhadjir mendapatkan kepercayaan untuk menjadi rector UMM pada 2000 dan menempati posisi itu selama 3 periode hingga 2016.
Setelah itulah Muhadjir mulai masuk ke pemerintahan dengan menjadi Menteri Pendidikan Nasional pada 2016-2019, menggantikan Anies Baswedan.
Pada pemerintahan presiden Jokowi periode dua, Muhadjir Effendy tetap dipercaya untuk duduk di kabinet sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan periode 2019-2024.
Rekam jejak organisasi
Selain berkiprah di dunia akademik, Muhadjir juga aktif di sejumlah organisasi. Hal ini menurun dari sang ayah Soeroja yang juga gemar berorganisasi.
Sejumlah organisasi yang pernah diikuti oleh Muhadjir Effendy di antaranya Tapak Suci Putra Muhammadiyah pada 1975-1980, lalu Ketua pelajar Islam Indonesia (PII) Malang pada 1978.
Kemudian Muhadjir juga menjadi Ketua Bidang Pendidikan KNPI Kodya Malang periode 1978-1981, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Malang pada 1980.
Riwayat organisasi Muhadjir Effendy selengkapnya adalah sebagai berikut:
· Ketua Bidang Cendikiawan DPD Golkar Malang (1984-1989).
· Ketua Team Pembinaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Majelis DIKTI-LITBANG PP Muhammadiyah (1986-1994).
· Wakil Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK/P-AMM), PP Muhammadiyah (1995-2000).
· Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK/P-AMM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur (1997-2001)
· Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (2000-2005).
· Ketua Bidang Kemahasiswaan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-Indonesia (BKS-PTIS) (2005-2009)
· Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (2005-2010).
· Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah (2005-2010).
· Ketua Litbang Tapak Suci Putera Muhammadiyah (2006-2011)
· Anggota Badan Pelaksana Harian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP. Muhammadiyah (2006-2011).
· Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Penasehat Panitia Kegiatan Sosialisasi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Dan Penyuluhan Sadar Narkoba Untuk 1000 Anggota Indonesia Lawyer Club, 25 Januari Surabaya (2007)
· Penasehat Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, Malang Raya (2009 – 2012)
· Penasehat Ikatan Sarjana Administrasi Pendidikan Jawa Timur (2010 – Sekarang)
· Anggota Dewan Pembina Ma’arif Institute for Culture and Humanity (2010 – Sekarang)
· Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) (2011 – 2014)
· Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) Jawa Timur (2012 – 2016)
· Wakil Ketua Pengurus Pusat Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-- Ilmu Sosial (HIPIIS) (2013 – 2017)
· Anggota Tim Visi Indonesia Berkemajuan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2014)
· Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Jawa Timur (2014 – Sekarang)
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Menko PMK Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, PPP masih Pede Sandiaga Uno Tak Tergantikan
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Menko PMK: Satgas Penanganan Covid-19 Otomatis Bubar
-
Nama Muhadjir Effendy Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PPP: Sah-sah Saja Namanya Usulan
-
Muhadjir Effendy Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PPP Yakin Sandiaga Tak Bakal Tergeser
-
3 Pertimbangan Pemerintah Tambah 2 Hari Cuti Bersama Idul Adha 2023
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan