Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai salah satu penyebab kasus korupsi di Indonesia tidak bisa ditumpas adalah karena gaji pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) sangat kecil.
"Akhirnya saya sadar, akar masalahnya adalah bahwa gaji, gaji pejabat-pejabat kita, gaji pegawai negeri sipil terlalu kecil," kata Prabowo dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab yang ditayangkan melalui akun YouTube dikutip, Jumat (30/6/2023).
Prabowo mengatakan korupsi terjadi karena adanya kekhawatiran yang dirasakan oleh para pejabat ketika sudah tidak lagi menduduki jabatan.
"Sehingga membuat para pejabat takut akan masa depan, ini yang membuat iklim memudahkan kebocoran dan sebagainya," ucap Prabowo.
Najwa kemudian menyinggung perihal kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) senilai Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan. Prabowo menekankan jika negara sudah memberikan gaji yang layak bagi para pegawai dan masih saja ada yang korupsi maka harus ditindak tegas.
"Kalau negara sudah beri penghasilan yang cukup baik masih masih melakukan hal-hal seperti itu, ini sudah harus dihukum yang sangat keras," jelas Prabowo.
Prabowo menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah berkali-kali menegur bawahannya untuk tidak korupsi. Dia juga merasa Jokowi sama sekali tidak pandang bulu terkait masalah ini.
"Presiden berkali-kali membahas ini dan menegur dan anda lihat sendiri berapa pejabat yang beliau serahkan ke proses hukum tidak ada upaya untuk melindungi mereka-mereka yang bersalah," paparnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah untuk Mendanai Kampanye Prabowo Subianto Ada Relawannya yang Menjajakan Sepatu?
Berita Terkait
-
Akui Jokowi Guru Politik yang Hebat, Prabowo: Saya Ini 'Kurang' Politisi Makanya Kalah Terus
-
Sejarah Tim Mawar dan Kaitannya Dengan Prabowo, Digoreng Lagi Jelang Pilpres 2024
-
CEK FAKTA: Benarkah untuk Mendanai Kampanye Prabowo Subianto Ada Relawannya yang Menjajakan Sepatu?
-
Dikritik 'Bocah Ingusan', Gibran Respon dengan Santai Kritik Politikus Senior PDIP
-
Kelegowoan Prabowo di Pilpres Keempatnya: Akui Kekalahan, Belajar dari Jokowi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun