Suara.com - Prabowo Subianto mengaku sempat menawarkan diri untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebelum diberi tugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengakuan itu disampaikan Prabowo dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab yang disiarkan melalui akun YouTube, Jumat (30/6/2023).
Berangkat dari pertanyaan Najwa yang penasaran dengan alasan Prabowo mendadak merapat ke Istana usai berduel habis-habisan dengan Jokowi saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 hingga berakhir di sidang Mahkamah Konstitusi (MK).
Prabowo memandang, rekonsiliasi dengan pemerintahan Jokowi merupakan jalan terbaik yang bisa ditempuh pada saat itu.
"Saya berpikir dan saya menilai insting saya, rekonsiliasi itu jalan yang terbaik makanya saya putuskan, ya, rekonsiliasi, tutur Prabowo.
Usai menyatakan dukungan kepada pemerintah, Prabowo awalnya enggan menjadi salah satu anggota menteri di kabinet baru Jokowi.
"Perkara masuk dan keluar dari kabinet jadi waktu itu, niat saya untuk saya sendiri tidak masuk kabinet," ujarnya.
Tawaran demi tawaran kursi menteri pun mulai berdatangan hingga akhirnya dia diterima. Padahal, Prabowo sendiri menginginkan posisi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di pemerintahan.
"Tapi terus ada tawaran-tawaran dan akhirnya berhasil saya diyakinkan untuk masuk dan waktu saya masuk. Tadinya saya terus terang saja, mintanya, saya mintanya jadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," jelas dia.
Baca Juga: Dokter Tifa Surati Presiden, Singgung Soal Restu: Anies Baswedan Salah Apa Sama Bapak?
Prabowo menilai posisi sebagai Ketua Wantimpres membuatnya lebih longgar menjalani aktivitas lainnya. Namun begitu, dia tetap menerima tugas baru yang diberikan sebagai Menhan.
"Saya berpikir yakan saya kan istilahnya rivalnya Pak Jokowi kalau saya Wantimpres intinya juga mungkin tidak bisa lebih longgar aktivitas, terus menerus, tapi akhirnya saya masuk kabinet," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Bongkar Alasan Banyak Kasus Korupsi di Indonesia: Gaji Pejabat dan PNS Terlalu Kecil
-
Klaim Gen Z Lebih Suka Ganjar Ketimbang Prabowo-Anies, Jhon Sitorus: Memilih dari Hati, Bukan Identitas
-
Cerita Prabowo Sumbang Si Montok Sapruy ke Ponpes Buntet Cirebon
-
Prabowo Akui Kurang Politisi Dibandingkan Jokowi
-
CEK FAKTA: Relawan Prabowo Jualan Sepatu Untuk Dana Kampanye Pilpres 2024, Benarkah?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok
-
Misteri Kematian Terapis 14 Tahun di Jaksel: Keluarga Cabut Laporan, Polisi Tetap Usut TPPO
-
Ditodong Gubernur Bengkulu Di Bandara, Ketua DPD RI Gercep Langsung Telepon Menkes
-
Cemburu Gegara Chat, Istri di Kebon Jeruk Potong Kelamin Suami Pakai Cutter Hingga Tewas
-
Prabowo Terima Kunjungan Dubes dan Pengusaha PEA di Istana, Bahas Kerja Sama Bilateral?
-
Survei IPO: Teddy Indra Wijaya Menteri Terpopuler, Kalahkan Erick Thohir
-
Dana Pemprov Rp14,6 Triliun Nganggur di Bank, Begini Reaksi Pramono usai Disentil Menkeu Purbaya