Suara.com - Kebakaran yang menghanguskan sejumlah rumah semi permanen di Jalan I Gusti Ngurah Rai, RT 03/1 Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur pada Minggu (2/7/2023) malam diduga akibat pasangan kumpul kebo ribut.
Hal itu diungkapkan warga bernama Surani sekaligus saksi mata insiden kebakaran tersebut.
Surani mengatakan kebakaran bermula dari pertengkaran pasangan kumpul kebo yang mengontrak di lokasi yang terbakar.
Pasangan tersebut sudah bertengkar hebat sejak 4 hari lalu sebelum peristiwa kebakaran. Bahkan si pria, lanjut Surani sudah sempat membuang pakaian wanitanya saat bertengkar ke tengah rel.
Diketahui jarak kontrakan berada di tepian rel. Hanya berjarak sekira 5 meter.
"Pas berantem juga lakinya sempet nitipin pakaiannya ke rumah saya. Tapi saya gak mau, takut dikira ikut campur,” ucap Surani saat ditemui Suara.com, Senin (3/7/2023).
Pertikaian mereka terus berlanjut hingga Minggu (3/7) malam. Wanita pasangan kumpul kebo, yang diketahui bernama Fitri (24) kemudian membeli bensin eceran dalam kemasan air mineral 600 ml.
Bensin tersebut, kata Surani, digunakan Fitri untuk membakar kontrakan tersebut.
"Saya lihat dia bawa botol. Saya kira air dingin, karena dia kan biasa beli air dingin. Tapi gak tau-nya bensin,” kata Surani.
“Udah gitu ditambah lagi yang jual bensin bilang kalo orang itu (Fitri) memang sebelumnya beli bensin eceran,” imbuh Surani.
Surani menyebut, Fitri baru tinggal di kawasan tersebut sekira 5 bulan. Sementara sang pacar disebut sudah mengontrak selama 2 tahun.
Setelah membakar kontrakan yang terbuat dari kayu dan triplek itu, lanjut Surani, Fitri memberitahukan adanya kebakaran yang diduga akibat ulahnya.
"Habis bakar dia lari, terus lapor ke anak-anak yang lagi nongkrong. Dia bilang ‘tuh, tuh kebakaran tuh’. Habis itu dia lari lagi,” jelas Surani.
Melihat hal tersebut anak nongkrong disekitar wilayah itu langsung berteriak membangunkan warga. Tanpa berfikir kebakaran itu ulah Fitri, mereka langsung berjibaku memadamkan api.
Sementara itu, dari hasil laporan petugas pemadam kebakaran, menyebut kebakaran disebabkan korsleting listrik dari salah satu rumah yang ludes terbakar.
Berita Terkait
-
Kebakaran Hebat Menjalar Jalur KRL, Emak-emak di Klender Nyaris Terpanggang saat Selamatkan Tetangga yang Tidur
-
3 Bangunan Di Jakbar Ludes Terbakar, Salah Satunya Rumah Sekretariat Gereja
-
Kebakaran Rumah di Klender, Api Sempat Merambat hingga ke Jalur Kereta
-
Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Rumah di Palmerah Ludes Terbakar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO