Suara.com - Nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono belakangan ini kerap dikaitkan dengan Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Sosoknya disebut-sebut menjadi beking dari keberadaan Ponpes Al Zaytun dan sosok Panji Gumilang. Hendropriyono pun akhirnya angkat bicara dan membantah tudingan tersebut.
Ia mengaku pertama kali mengenal sosok Panji Gumilang pada tahun 1999. Ketika ia menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambahan Hutan.
Menurut dia, Panji Gumilang kala itu meminta Presiden RI ke-3 BJ Habibie meresmikan ponpes tersebut. Ketika itu Habibie meminta Menteri Agama untuk menyelidiki pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu itu. Saat itulah Hendropriyono mengaku pertama kali mendengar nama pesantren Al Zaytun.
Kemudian pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, ketika menjabat sebagai Kepala BIN, Hendropriyono diminta untuk menggantikan Megawati yang dijadwalkan menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung pembelajaran di Al Zaytun.
Saat menghadiri acara itulah Hendropriyono mengaku pertama kali berkenalan dengan Panji Gumilang. Dan sejak itu pula Hendropriyono melihat secara politik tak ada masalah dengan Ponpes Al Zaytun.
Atas dasar itu, ia mengaku heran ketika ada pihak-pihak yang menudingnya menjadi beking di balik Ponpes Al Zaytun. Ia menegaskan tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk membekingi ponpes itu.
Namun dalam kesempatan berbeda, mantan Kepala BIN itu mengakui pernah menggandeng Panji Gumilang untuk menghambat pergerakan Negara Islam Indonesia (NII).
Hal itu dilakukan selepas Hendropriyono dilantik menjadi Kepala BIN pada 2021. Ketika itu ia mendapatkan informasi kalau pendiri Al Zaytun tengah menrekrut orang-orang untuk menjadi kader NII.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mahfud MD Temukan 7 Ton Emas Panji Gumilang, Dari Anies Baswedan?
Langkah pertama yang dilakukan ketika itu, kata Hendropriyono, adalah mengangkat mantan Panglima Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Abdul Fatah Wirananggapatih sebagai agen BIN.
Tak hanya itu, Hendropriyono juga merekrut putra Pendiri DI/TII dan NII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Sardjono Kartosoewirjo. Melalui dua orang tersebut, ia mengaku berhasil bertemu dengan Panji Gumilang dan mengundangnya ke Kantor BIN, Jakarta Selatan sepanjang 2001 hingga 2004.
Menurut dia, ideologi dan aktivitas kader NII berseberangan dengan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri yang barhaluan nasionalis.
Karena itu, Hendropriyono menilai BIN perlu menggandeng Panji untuk menghalau gerakan NII yang berusaha membentuk pemerintahan sendiri berdasarkan ajaran agama Islam.
Menurut Hendro, upayanya berhasil. Setelah berhasil menggelang Panji Gumilang, rekrutmen NII pun bubar dengan sendirinya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Mahfud MD Temukan 7 Ton Emas Panji Gumilang, Dari Anies Baswedan?
-
Sejarah Al Zaytun: Diresmikan BJ Habibie, Kini 'Sesat' di Era Panji Gumilang?
-
CEK FAKTA: Breaking News! Aparat Temukan Jasad Santri di Ponpes Al-Zaytun yang Diduga Jadi Tumbal
-
Bareskrim Polri Periksa Empat Saksi Ahli terkait Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang
-
Profil Anwar Abbas yang 'Santuy' Digugat Rp 1 Triliun oleh Panji Gumilang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf