Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyatakan tidak bakal minta maaf ke Anies Baswedan soal kritikannya di masa lalu.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam talkshow di kanal YouTube Total Politik. Saat itu, Giring menyinggung bagaimana mental seorang pemimpin. Menurut mantan vokalis Nidji ini pemimpin harus berani meminta maaf dan berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat.
"Mental pemimpin ya seperti itu, berani meminta maaf dan berani minta maaf dan komitmen untuk memperbaikinya," katanya seperti dilihat pada Selasa (11/7/2023).
Namun saat ditanyai apakah dirinya akan berani meminta maaf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta. Giring balik bertanya, mengapa dirinya harus meminta maaf.
"Lu akan minta maaf nggak ke Mas Anies?" tanya pembawa acara Arie Putra.
"Kenapa gue harus minta maaf?" jawab Giring setelahnya.
Sebelumnya diketahui, Giring Ganesha pernah mengkiritik soal Formula E garapan Anies pada tahun 2022 silam. Bahkan drama saling sindir Anies dan Giring saat itu begitu memanas.
Giring kemudian menjelaskan alasan dirinya tak perlu memberi permintaan maaf kepada Anies. Posisi PSI sendiri pada saat itu merupakan partai oposisi Anies.
"Karena waktu itu posisinya kan PSI DKI adalah oposisi dari Mas Anies, iya kan? Jadi kayak misalnya Demokrat terus, maksudnya Demokrat juga sering mengkritik Pak Jokowi gitu kan," kata Giring.
Baca Juga: Heboh Debat Poligami Giring Ganesha Vs Aldi Taher, Netizen: Seru Nih Sefrekuensi!
Giring juga menambahkan, Anies Baswedan tidak mungkin merasa tersakiti mengingat dunia politik memang tak jauh dari kritikan.
"Tersakiti tentang apa, bos? Ya nggak lah, nggak mungkin lah. Dia tahu posisi bahwa itu politik, kita oposisi seharusnya ya maksudnya dia tahu begitu calon presiden juga," ungkap Giring.
Tak hanya itu, ia juga menyadari bahwa saat itu caranya menyampaikan kritikan kurang tepat dan kurang persiapan. Meski begitu, ia sendiri tak menampik bahwa kritikan itu salah.
"Mungkin waktu itu caranya, balik lagi ya caranya. Tapi kalau substansinya ya itu udah benar. Caranya waktu itu mungkin kurang elegan kurang persiapan," katanya.
Namun, saat Giring ditanya apakah akan minta maaf ke pendukung Anies yang sakit hati. Ia mengatakan hal tersebut dirasa tidak perlu, sebab kritikan yang ia tujukan saat itu adalah bentuk demokrasi.
"Kalau ke pendukungnya Mas Anies yang tersinggung mau nggak lu (minta maaf)?" tanya Arie Putra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting