Suara.com - Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan menjadi sorotan lantaran pernyataannya yang kontroversial. Ini setelah menantu Presiden Jokowi itu mengapresiasi langkah anggota Polrestabes Medan yang menembak mati pelaku begal bernama Bima Bastian atau Jarot pada Senin (3/7/2023).
Bobby bahkan memberikan lampu hijau kepada anggota polisi lain di wilayah pemerintahannya untuk tak ragu menembak mati begal. Namun rupanya, tak hanya momen itu yang membuat Bobby menjadi sorotan.
Berikut ini 3 pernyataan kontroversial Bobby Nasution selama menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Deklarasikan Medan Anti LGBT
Bobby menyatakan pendapatnya mengenai fenomena LGBT atau Lesbian Gay Biseksual Transgender. Melalui akun Twitternya @bobbynasution_, ia mendeklarasikan Kota Medan anti LGBT.
Selain itu, Bobby juga menjelaskan bahwa bonus demografi tidak akan tercapai jika ada LGBT di kotanya.
“Kota Medan tidak ada LGBT, kita anti LGBT. Kalau banyak LGBT, bonus demografi tidak akan tercapai,” tulis Bobby dalam cuitannya pada 2 Januari 2023 silam.
Pernyataan itu mendapatkan kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya Pendamping Komunitas Transpuan Indonesia yang menilai pernyataan Bobby berpotensi diskriminatif terhadap perbedaan orientasi seksual dan gender.
Pasalnya, orientasi seksual sifatnya pribadi, sehingga Bobby justru diminta untuk fokus pada kesehatan, kesejahteraan, dan bebasnya anak serta perempuan dari kekerasan.
Proyek Lampu Pocong yang Gagal
Masih melalui akun Twitter-nya, Bobby Nasution mengatakan alasan proyek gagal Lampu Estetik. Bobby menilai secara keseluruhan lampu ini tidak sesuai spek.
“Karena baik dari material yang digunakan, speknya, jarak antar lampunya, pokoknya banyak sekali hampir menyeluruh ini tidak sesuai dengan spek,” kata Bobby dalam video yang beredar.
Bobby juga meminta uang sebesar Rp 21 miliar untuk dikembalikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Pembongkaran lampu turut diwajibkan oleh pemerintah agar dilakukan oleh para pemilik bangunan. Pasalnya, bangunan-bangunan tersebut belum diserahkan ke Pemkot Medan.
Hal itu rupanya dikritik oleh seorang pengguna jalan. Ia menilai Wali Kota Medan sedang melucu terkait pengembalian dana. Pasalnya, kegagalannya sudah sejak awal pemilihan penanggung jawab proyek.
Selain itu, pengguna jalan tersebut menilai lampu ini tidak bermanfaat banyak bagi masyarakat.
Berita Terkait
-
Janji Teruskan Program Jokowi jika Presiden, Prabowo Bakal Hilirisasi Industri Habis-habisan: IMF Tegur, Kita Lawan!
-
Di Depan Kader Gerindra, Prabowo Sebut Indonesia Damai Karena Jokowi Arif dan Bijaksana
-
NasDem Diminta Tinggalkan Kabinet Jokowi: Kalau Surya Paloh Betul-betul Nyatakan Perang...
-
Apel Siaga NasDem di GBK Tak Undang Jokowi, Surya Paloh - Anies Datang Semobil, AHY Bareng Rombongan Demokrat
-
Astagfirullah, Armand Maulana Luka di Kepala Usai Kenal Begal di Bekasi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting