Suara.com - Politiisi PDIP Budiman Sudjatmiko memandang Indonesia bak sebuah kapal yang memerlukan nahkoda andal untuk tetap terus berjalan. Ia menilai nahkoda untuk kapal Indonesia ke depan ialah harus merupakan figur yang bisa menjawab tantangan global.
Pandangan Budiman itu tersiratkan usai dirinya menyambangi kediaman yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Kita hadapi krisis perang, teknologi, kesehatan. Kapal Indonesia harus dikayuh oleh orang yang paham strategi, geopolitik, sejarah," kata Budiman, Selasa (18/7/2023) malam.
Sejumlah keahlian dan kemampuan tersebut diharapkan Budiman ada pada figur nahkoda kapal Indonesia pada masa mendatang. Ia menekankan hal itu penting dimiliki Indonesia mengingat negara Indonesia bak kapal besar yang perlu terus berlayar, bukan serupa panggsung hiburan semata.
"Karena Indonesia kapal besar, bukan panggung entertain saja," ujar Budiman.
Sebelumnya, Budiman menegaskan kedatanganya ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak mewakili PDI Perjuangan. Ia berujar kehadiran membawa diri pribadi.
Budiman sebelumnya hadir di Kertanegara Nomor IV pukul 19.00 WIB. Ia mengaku kedatangannya dalam rangka melakukan diskusi dengan Menteri Pertahanan RI. Setelah dua jam berdiskusi dan diakhiri nyanyi bersama, Budiman menegaskan posisinya tidak membawa nama partai.
"Pertama, saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Budiman mengatakan sebelum dirinya gabung PDIP punya cerita dan sejarahnya sendiri, termasuk Prabowo. Cerita dan perjalanan hidup masa lalu yang kemudian menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan keduanya.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Puan Maharani Mengaku Tak Tahu
"Kita sudah punya story story lama, kami membicarakan itu," kata Budiman.
Budiman turut menyinggung latar belakang keduanya kala itu yang berada di posisi berbeda saat era orde baru sebelum reformasi.
"Tapi meski waktu itu di posisi beda, kami pertaruhkan nyawa, kehormatan, cita-cita. Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami tapi untuk bangsa," kata Budiman.
Budiman lantas berharap Prabowo ke depan tidak lagi terbeban oleh masa lalu yang telah dilalui.
"Saya apresiasi, ajak Pak Prabowo ayok jalan terus, mudah-mudahan, kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini seperti Pak Prabowo tidak terus diganduli masa lalu. Saya sebagai orang yang pernah berhadapan dengan beliau tadi bertemu dengan cara pandang ini bangsa harus diselamatkan, demokrasi harus diselamatkan," kata Budiman.
Menanggapi pandangan Budiman terkait perbedaan posisi pada masa lalu, Prabowo memberikan komentar.
Berita Terkait
-
Budiman Sudjatmiko: Orang Indonesia Layak Dapatkan Orang Terbaik, Salah Satunya Prabowo
-
Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Puan Maharani Mengaku Tak Tahu
-
Jokowi Bertemu Prabowo Subianto, Surya Paloh dan Erick Thohir, Puan Maharani: Sah-sah Saja
-
Setelah Dua Jam Berdiskusi dengan Budiman Sudjatmiko, Prabowo: Kita Memang Pernah Berhadapan
-
Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo Subianto Si Nasionalis dengan Pemikiran Hebat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah