Suara.com - Pondok Pesantren Al Zaytun seakan tak henti-hentinya menuai kontroversi. Belum usai sejumlah pro dan kontra yang berkembang belakangan ini, ponpes itu kembali menjadi sorotan masyarakat.
Pada acara perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah, ponpes pimpinan Panji Gumilang itu mengundang Monique Rijkers, seorang aktivis Yahudi yang kontroversial.
Video Monique tengah berada di ponpes tersebut menyebar di media sosial. Salah satu akun Instagram yang mengunggah ulang video tersebut adalah @fakta.indo pada Kamis (20/2023).
“Panji Gumilang kembali bikin heboh karena mengundang aktivis yang berdarah Yahudi bernama Monique Rijkers dalam acara Peringatan 1 Muharam atau Suro 1445 H,” demikian keterangan unggahan akun itu.
Dalam video terlihat Monique diberikan kesempatan memberikan sambutan sambil mengenakan baju putih bergambar Bintang David berwarna biru, menyerupai bendera Israel.
“Shalom untuk Al Zaytun, salam damai dari saya fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun,” kata Monique.
Lantas siapakah Monique Rijkers? Seperti apa sepak terjangnya selama ini? Berikut ulasannya.
Monique Rijkers adalah aktivis pro Yahudi kelahiran Makassar. Ia juga pendiri Hadassah of Indonesia, sebuah yayasan yang getol memberikan edukasi mengenai keberagaman yang terkait dengan Yahudi dan Israel.
Darah Yahudi juga mengalir dalam tubuhnya yang berasal dari kakek buyutnya. Monique mengaku baru mengetahuinya pada 2013 lalu.
Baca Juga: Pablo Benua Bela Pesantren Al Zaytun dan Umumkan Siap Jadi Donatur
Sebelum menjadi aktivis pro Yahudi, Monique berprofesi sebagai jurnalis selama belasan tahun. Ia pernah bekerja di sejumlah media televisi di Jakarta.
Ketertarikannya pada segala hal yang berbau Yahudi bermula ketika ia melakukan kunjungan ke Israel pada 2012.
Sepulangnya dari sana, Monique merasa tak sedikit informasi yang beredar di Indonesia mengenai Israel dan Yahudi disampaikan berat sebelah.
Hal itu bertentangan dengan salah satu prinsip jurnalistik yang ia pegang selama ini,yakni keberimbangan atau cover both sides.
Setahun kemudian, Monique mendapatkan kesempatan untuk meliput sebuah komunitas Yahudi di Indonesia. Momen inilah yang menjadi salah satu faktor yang mengubah jalan hidupnya.
Hasil liputannya lalu ditayangkan di salah satu TV swasta. Setelah itu Monique dilaporkan ke Komisi Penyiaran (KPI) Indonesia oleh salah satu organisasi berbasis Islam.
Berita Terkait
-
Pablo Benua Bela Pesantren Al Zaytun dan Umumkan Siap Jadi Donatur
-
Usut Kasus TPPU Panji Gumilang, Bareskrim Polri Periksa Saksi-saksi Pekan Depan
-
Pakar Hukum Ingatkan Ini, Panji Gumilang Masih Mungkin Terbebas dari Status Tersangka
-
Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Ingin Selamatkan Al Zaytun: Produknya Bagus
-
Ponpes Al Zaytun Kembali Buat Heboh Jagat Maya, Undang Aktivis Yahudi di Perayaan Tahun Baru Islam
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun