Suara.com - Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08 Haris Rusli Moti menyatakan tidak khawatir dengan isu pelanggaran HAM yang kerap disuarakan kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Sebab, dia menyebut isu tersebut selalu muncul jelang pemilihan presiden (pilpres). Terlebih, sejak Prabowo turut berkompetisi dalam pilpres.
Menurutnya, isu tersebut selalu berulang dan telah dijelaskan setiap lima tahun sekali jelang Pilpres.
"Kalau isu itu, sebetulnya selalu jadi isu yang direproduksi setiap lima tahun dan penjelasan soal itu juga sudah disampaikan tiap lima tahun," kata Haris di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2023).
Lebih lanjut, dia menyebut pihaknya lebih fokus untuk mendulang suara dan memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih, Prabowo telah menekankan perlunya adu gagasan dan ide untuk kepentingan bangsa dalam kampanye nanti.
Haris juga menyampaikan pesan Prabowo agar relawannya tidak membalas kritik, serangan, hingga fitnah yang ditujukan untuk Prabowo.
"Sentuh hati rakyat agar rakyat memilih Pak Prabowo," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 (Gerrak PPRI 24) Marsekal TNI (Purn) Imam Syufaat menyebut isu pelanggaran HAM Prabowo sudah tidak relevan.
Baca Juga: Kala Para Aktivis 98 Merapat ke Prabowo, Kemajuan Atau Ironi?
Sebab, keluarnya Prabowo dari TNI dinilai bukan berkaitan dengan pelanggaran HAM dan penculikan aktivis 1998.
Hal itu terbukti dari undangan Pentagon ke Amerika Serikat yang diterima Prabowo. Imam menyebut, Prabowo tidak mungkin diundang ke Pentagon jika terbukti melakukan pelanggaran HAM.
"Jadi, kalau dia melanggar HAM, tidak mungkin diundang (Pentagon). Jadi, masih banyak yang dituduh pelanggaran HAM sampai sekarang tidak bisa masuk ke Amerika. Kuncinya itu. Amerika berpegang teguh pada HAM,” tandas Imam.
Perlu diketahui, GERRAK PPRI '24 mengunjungi Rumah Besar Relawan Prabowo 08 untuk menyampaikan deklarasi dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru