Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa sekolah dasar (SD) membentak dan memaki gurunya, lalu menendang pintu kelas viral di media sosial dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Peristiwa tersebut terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Sariak Laweh, Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Lantas, seperti apakah fakta-fakta guru di Sumbar dibentak murid tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Guru Sempat Pukul Murid dengan Rol
Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Afri Effendi menyebut video peristiwa yang terjadi pada Senin (17/7/2023) tersebut diambil oleh guru dengan inisial FW.
Setelah diselidiki, sebelum video tersebut diambil, ternyata sudah terjadi insiden di mana guru tersebut memarahi sang anak dan memukulnya dengan menggunakan rol.
Merasa tidak terima dengan hal tersebut, murid dengan inisial F (11) tersebut kemudian menanyakan soal pemukulan yang dilakukan oleh FW, kemudian mengeluarkan makian.
Guru Meminta Maaf
Afri menjelaskan, kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan sang guru sudah meminta maaf secara terbuka. Selanjutnya, dinas pendidikan akan melakukan evaluasi terhadap guru tersebut atas kejadian ini, adapun evaluasi tersebut juga akan dilakukan pada siswa yang bersangkutan.
Baca Juga: Lengkap! Susunan Panitia HUT RI 17 Agustus 2023 dari Tingkat RT, Kecamatan hingga Sekolah
Dalam video permohonan maafnya, FW menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, tidak terkecuali pada keluarga siswa, SD tempatnya mengajar, serta dinas pendidikan karena beredarnya video tersebut.
Minta Maaf Karena Paksaan
Ternyata, FW meminta maaf karena ada paksaan dan tekanan. Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra menjelaskan bahwa FW mendapatkan tekanan. Deni mengaku sudah bertemu dengan FW secara langsung.
Dari pertemuan yang dilakukan, FW mengaku kerap mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak sekolah.
Menurut Deni Asra, dalam permohonan maafnya terdapat unsur pemaksaan. Kalimat yang dibaca oleh FW juga sudah ditulis dalam papan tulis.
Awal Masalah, Murid Mengempiskan Ban FW
Berita Terkait
-
RK Atok Bantah Semua Tudingan Meylisa Zaara, Netizen Malah Salfok ke Penampilannya: Mirip Billar
-
Lengkap! Susunan Panitia HUT RI 17 Agustus 2023 dari Tingkat RT, Kecamatan hingga Sekolah
-
SDG Sumut Salurkan Bantuan ke Sekolah Terdampak Kebakaran di Serdang Bedagai
-
VIRAL! Aksi Begal Payudara di Ponorogo Bikin Geram
-
Viral Pesepeda Lansia di Bekasi Jadi Sasaran Jambret, Polisi Cek TKP
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional