Suara.com - Tewasnya Bripda IDF, anggota Densus 88 Antiteror Polri di Jakarta yang diduga karena tertembak kedua seniornya, Bripda IMS dan Bripka IG kembali menorehkan catatan buruk soal kasus polisi tembak polisi.
Setelah sempat dihebohkan dengan kasus penembakan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo Juli 2022 lalu, kini warganet pun ikut menyoroti kasus kematian Bripda IDF yang diketahui tertembak saat berada di Rusun Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, pada Minggu (23/07/2023) sekitar pukul 01.00 WIB malam.
Kematian Bripda IDF pun langsung ditangani oleh Tim Gabungan Propam Polda Jawa Barat dan tim Reskrim Polres Bogor untuk menyelidiki kasus penembakan ini.
Pasca kejadian penembakan terungkap, masih banyak misteri yang menjadi tanda tanya besar bagi keluarga Bripda IDF yang saat ini menuntut agar dilakukannya Adat Pati Nyawa yang sudah menjadi tradisi adat Suku Dayak, mengingat Bripda IDF merupakan putra daerah Melawi, Kalimantan Barat.
Dua pelaku sebut ada kesalahan
Berdasarkan pengakuan dua orang tersangka Bripda IMS dan Bripka IG, keduanya mengaku adanya kesalahan kontrol senjata api yang mereka bawa, sehingga menyebabkan tembakan mengenai Bripda IDF.
Namun, pertanyaan besar pun muncul saat diketahui bahwa Bripda IDF meninggal dunia akibat tembakan di bagian kepala yang notabene merupakan titik kritis bagi kehidupan seseorang. Hal ini pun masih didalami oleh pihak Polres Bogor.
Tersangka penembakan ada dua orang
Polres Bogor sudah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yaitu Bripda IMS dan Bripka IG yang merupakan senior Bripda IDF di Densus 88.
Baca Juga: Detik-detik Polisi Tembak Polisi: Awal Mula Terungkap, Benar Kelalaian Anggota Densus 88?
Jika dipelajari lebih dalam, kelalaian yang menyebabkan Bripda IDF sampai tertembak dan kehilangan nyawa harusnya bisa dicegah oleh satu orang lainnya.
Kelalaian yang dilakukan belum diketahui
Misteri lain yang masih belum terjawab adalah apa kelalaian yang dilakukan kedua orang pelaku hingga menyebabkan kematian pada Bripda IDF. Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengaku saat ini kasus sedang didalami oleh Polres Bogor.
"Kasus ini sedang ditangani Polres Bogor,” ujar Ramadhan.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Detik-detik Polisi Tembak Polisi: Awal Mula Terungkap, Benar Kelalaian Anggota Densus 88?
-
Anggota Densus Ditembak Mati Seniornya, Hasil Autopsi Bripda Ignatius: 1 Peluru Tembus Belakang Kuping Kanan hingga Kiri
-
Fakta Anggota Densus 88 yang Tembak Bripda IDF: Senior Korban, Tak Sengaja Bunuh?
-
Sama-sama Polisi Tembak Polisi, Beda Kasus Bripda IDF vs Brigadir J
-
Usut Kasus Anggota Densus Tewas Ditembak 2 Seniornya, Polisi Periksa CCTV Rusun Polri Cikeas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta