Suara.com - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya menyayangkan pencabutan sepihak atas perizinan acara yang digelar PKS bersama Anies Baswesan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Kamhar menduga pencabutan izin tersebut beraroma politis lantaran sebelumnya PKS sudah mendapatkan izin, tetapi kemudian dicabut.
"Patut diduga ini sifatnya politis yang mesti ditelusuri lebih lanjut pihak-pihak dan kepentingan politik di balik ini," kata Kamhar kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Kamhar mengatakan jika dugaan tersebut benar adanya, maka ia menyarakankan perlu mengambil tindakan tegas. Pasalnya sikap demikian, menurut Kamhar merupakan tindakam tidak patut dan mencederai demokrasi.
Demokrat sendiri, dikatakan Kamhar menghormati sepenuhnya rencana PKS yang akan menempuh jalur hukum terkait pencabutan sepihak atas perizinan tersebut.
"Menjadi wajar dan bisa dimaklumi pula jika kemudian melalui fraksi di DPRD Kabupaten Bekasi mempertanyakan kebijakan Pemda yang diambil secara sepihak ini," kata Kamhar.
Izin Kegiatan Dicabut Pemkot Bekasi
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tri Adhianto mencabut izin penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga untuk acara Senam Bareng Rakyat yang akan dihadiri oleh Anies Baswedan pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Dewan Pengurus Daerah (PDP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bekasi kecewa atas keputusan dari Plt Walkot Bekasi tersebut.
Baca Juga: Respons Hasil Lembaga Survei Australia, Demokrat Pede Anies Jadi Presiden di 2024
Heri pun menjelaskan kronologi di balik pencabutan izin penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi untuk acara senam.
Awalnya, PKS mengajukan izin untuk menggelar kegiatan senam bersama di Stadion Patriot Candrabhaga pada Sabtu (29/7/2023).
Pihaknya melakukan survei bersama dengan Kadispora, mereka bahkan berkomitmen pada stadion tersebut untuk tidak menginjak rumput yang akan menjadi pertandingan.
Setelah berbagai negosiasi, izin kemudian diterbitkan pada Rabu (26/7/2023), PKS kemudian mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk acara tersebut. Namun, selang beberapa waktu, Pemkot Bekasi tiba-tiba membatalkan izin penggunaan stadion secara sepihak.
Heri juga menyesalkan pencabutan izin tersebut, hal itu karena mereka tidak diberi solusi atas pembatalan izin penggunaan Stadion Patriot. Heri menduga izin penggunaan stadion dicabut karena PKS mengkonfirmasi tentang kehadiran bakal calon presiden Anies Baswedan dalam kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Heri menjelaskan meskipun izinnya dicabut, PKS tetap melaksanakan acara pada hari ini, tetapi bukan senam. PKS berinisiatif mengubah acara menjadi menari serempak atau flash mob di sepanjang trotoar Jalan Raya Inspeksi Kalimalang mengarah ke Jalan Ahmad Yani. Acara tersebut dihadiri oleh Anies Baswedan dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Pemkot Bekasi Buka Suara
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bekasi menjelaskan izin tidak diberikan karena Stadion Patriot Candrabhaga akan menjadi lokasi pertandingan Liga 1 antara Bhayangkara Presisi melawan PSM Makassar pada Sabtu malam.
Adapun izin penggunaan stadion dibatalkan sesuai dengan aturan pertandingan Liga 1 yang dikeluarkan oleh PSSI.
Disebutkan dalam Pasal 17 ayat 2 dalam aturan tersebut, lapangan permainan tidak boleh digunakan untuk aktivitas dan kegiatan selain latihan resmi sejak 48 jam sebelum kick-off pertandingan, terkecuali ada pertandingan BRI Liga 1 lain.
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto juga menjelaskan alasan tersebut sudah sesuai dengan surat nomor 426.22/5419-Dispora.Gor tanggal 28 Juli 2023 tentang pemakaian Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi. Surat tersebut diperuntukkan pada Ketua DPD PKS Kota Bekasi.
Sementara itu, Kadispora Kota Bekasi Zarkasih menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyediakan lokasi alternatif untuk kegiatan senam nusantara PKS Kota Bekasi, yaitu di Lapangan Multiguna Bekasi Timur sesuai dengan permohonan panitia.
Berita Terkait
-
Respons Hasil Lembaga Survei Australia, Demokrat Pede Anies Jadi Presiden di 2024
-
Lembaga Survei Australia: Elektabilitas Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies
-
Dibanding Ahok dan Djarot, Anies Klaim Gubernur DKI Paling Mirip Jokowi dalam Memimpin Jakarta
-
Anies Usul Skema Baru Pembangunan Jalan Tol: Lahan Warga Tak Dibeli Tapi Masuk Penyertaan Modal
-
Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti, Nostagia Mantan Menteri Jokowi yang Jabatannya Tak Berlanjut
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban