Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sebanyak 63 persen wilayah di Indonesia sudah terdampak dari fenomena El Nino. Adapun puncak fenomena tersebut diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Lantas El Nino berapa lama? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
El Nino, dalam bahasa Spanyol memiliki arti 'anak kecil', merupakan suatu peristiwa iklim global yang disebabkan karena adanya peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang akan menjadi lebih hangat dari biasanya.
Perubahan suhu ini dapat menyebabkan pergeseran angin dan juga arus laut, yang akan mengubah pola cuaca di dunia secara global. Adapun fenomena ini akan terjadi secara alami dan juga berulang dalam jangka waktu tertentu. Dalam peristiwa pemanasan kali ini sangat kuat untuk memicu perubahan yang amat besar dalam pola cuaca global dan akan berdampak serius terhadap ekosistem laut, terutama saat dikombinasikan dengan efek pada perubahan iklim.
Pada 11 Mei lalu, National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) AS mengungkap prakiraannya sendiri. Mereka telah memprediksi bahwa El Nino akan dimulai pada saat periode yang sama dengan La Nina. Badan riset ini juga mengatakan adanya kemungkinan 90 persen El Nino bertahan sampai tahun 2024.
Kapan El Nino terakhir terjadi?
Di zaman dahulu, peristiwa El Nino dan La Nino sudah terjadi kira-kira sekali setiap dua sampai tujuh tahun sekali. Akan tetapi, kemunculannya belakangan ini terjadi tidak menentu akibat dari dampak perubahan iklim.
Tercatat, hampir dari 90 persen energi sudah terperangkap lantaran adanya pemanasan global. Hal ini tentu akan menyebabkan peningkatan dari suhu di permukaan laut yang berlangsung secara drastis, sehingga berdampak terhadap siklus El Nino-Osilasi Selatan (ENSO).
Fenomena El Nino terakhir terjadi antara Februari dan Agustus tahun 2019 dengan kekuatan yang cukup lemah. Antara bulan Juli 2020 dan Maret 2023, La Niña terjadi tiga kali lipat sehingga menekan kenaikan terhadap suhu global.
Seberapa kuat El Nino akan terjadi?
Baca Juga: Jokowi Minta Fenomena El Nino Diantisipasi, Pemprov DKI Anjurkan Warga Tanam Pangan Sendiri
Hingga saat ini, tidak jelas seberapa kuat fenomena El Nino ini terjadi. NOAA memprediksi terjadinya kemungkinan El Nino moderat. Sehu di permukaan laut akan naik 1 derajat celcius, dan 55 persen memungkinkan terjadinya El Nino yang kuat, di mana suhu tersebut akan naik 1,5 derajat celcius.
Tak sampai disitu, para ahli juga sangat mengkhawatirkan terjadinya peningkatan suhu permukaan laut akhir-akhir ini akan menyebabkan El Nino yang datang menjadi lebih buruk. Di awal April, rata-rata suhu permukaan laut global tercatat tertinggi dalam sejarah.
WMO juga memperkirakan suhu global akan naik sehingga menciptakan rekor baru dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini terjadi seiring dengan berakhirnya efek dari pendinginan La Niña dan dimulainya fenomena El Nino, yang bisa berdampak besar terhadap kehidupan jutaan orang.
El Nino Berapa Lama?
Adapun peristiwa El Nino berlangsung tidak menentu. Namun rata-rata El Nino terjadi antara sembilan bulan sampai dua tahun tetapi bisa lebih lama dari prediksi tersebut.
Nah demikian tadi ulasan tentang El Nino berapa lama. Diperkirakan fenomena alam ini diprediksi terjadi antara sembilan bulan hingga dua tahun lamanya. Dengan adanya prediksi ini diharap masyarakat lebih waspada terhadap fenomena yang terjadi ini.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Fenomena El Nino Diantisipasi, Pemprov DKI Anjurkan Warga Tanam Pangan Sendiri
-
Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Di Sejumlah Perairan Indonesia
-
Gempa Magnitudo 5.2 Guncang Pulau Doi Maluku Utara, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Kirimkan Bantuan ke Ilaga yang Tengah Kekeringan, Panglima TNI Pastikan Tak Ada Gangguan TPNPB-OPM
-
Kenali Penyebab El Nino dan La Nina yang Buat Cuaca Ekstrem di Indonesia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah