Suara.com - Perbuatan seorang tenaga kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/7/2023) sempat membuat geger masyarakat luas. Pasalnya Dokter Makmur tega menampar seorang balita sampai terluka di sebuah warung kopi.
Kini Polrestabes Makassar telah menetapkan sang dokter sebagai tersangka dugaan kekerasan terhadap anak. Tak main-main, mantan Wakil Direktur RSU Bahagia Makassar tersebut terancam hukuman penjara maksimal 3 tahun 6 bulan.
"(Tersangka) tidak ditahan, tapi yang bersangkutan wajib lapor sambil kita lakukan proses pemberkasan. Tidak dikenakan pasal 170 (pengeroyokan) karena kemudian korbannya anak-anak sehingga kita berlakukan lex specialis, yaitu Undang-undang Perlindungan Anak," ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Senin (31/7/2023).
Bukan cuma itu, pensiunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tersebut juga sekarang dipecat dari posisinyna sebagai Wadir RSU Bahagia Makassar.
"Kasus ini sebenarnya sangat kecil, namun sangat luar biasa eksposnya, seluruh dunia mengetahuinya. Saya ini tidak ada niat (memukul anak korban). Melalui kesempatan ini, sekali lagi saya memohon maaf kepada pihak yang merasa dirugikan," katanya.
Namun yang menjadi sorotan, Dokter Makmur tampaknya tidak ambil pusing dengan pemecatannya. Bahkan dia sempat sesumbar bahwa pada akhirnya akan kembali direkrut untuk bekerja.
"Kalau itu (pemecatan) dari rumah sakit, itu kewenangan mereka. Jangankan jabatan, nyawa saja bisa diambil," jelas Dokter Makmur.
"Jadi, mengenai jabatan, itu pinjaman, saya sudah berapa kali dipecat, diberhentikan secara tiba-tiba, sudah sering itu. Tapi, alhamdulillah setelah diberhentikan, saya diangkat lagi (bekerja)," pungkasnya.
Sebagai pengingat, kasus ini bermula dari korban yang masih berusia 3 tahun yang secara spontan mengambil sebuah bidak catur. Padahal saat itu pelaku sedang memainkan catur dengan rekannya.
Baca Juga: Viral Aksi Pelajar SMA Banjarmasin Tikam Teman di Kelas, Diduga Sakit Hati Sering Dibully
Aksi bocah tersebut sontak membuat Dokter Makmur emosi dan langsung memukulnya. Dari hasil pantauan CCTV, pemukulan tampak dilakukan sekali dan korban kini sudah membaik meski tetap didampingi oleh orangtuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung