Suara.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, berkomentar mengenai seragam yang akan digunakan pada masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Anies mengaku akan mempertimbangkan seragam kemeja dengan motif kotak-kotak yang belakangan kerap ia kenakan. Seperti dalam unggahan fotonya di akun Instagram pribadinya saat melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
"Oh iya boleh dipertimbangkan," ucap Anies di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (1/8/2023).
Anies lalu menyebut urusan seragam akan dipertimbangkan lebih lanjut. Dia khawatir seragam yang dipilih justru malah tidak rutin dipakai.
"Nanti saja. Yang penting ketika seragam itu dipakai, tidak ganti di tengah jalan," ungkapnya.
Ganjar Sudah Punya
Sebelumnya, bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo kompak mengenakan kemeja motif garis hitam putih bersama relawan pendukungnya di acara Silaturami 1 Muharam Relawan Ganjar di Kawasan Wisma Serbaguna GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Ternyata, kemeja itu didesain khusus oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ceritanya, Ganjar tengah menyantap makan siang dengan Jokowi.
Kemudian Jokowi menyerahkan secarik kertas kepada Ganjar yang bergambarkan desain kemeja belang hitam putih. Kata Jokowi, desain itu cocok dipakai Ganjar untuk Pilpres 2024.
Baca Juga: Nasib Anies 'Diramalkan' Mirip Seperti Donald Trump Jelang Pilpres, Kok Bisa?
"Beliau menyampaikan sebuh kertas kepada saya. 'Pak Ganjar mungkin ini bagus'. Saya lihat, saya bolak, saya balik, karena apa yang bagus itu adalah baju yang saya pakai ini," kata Ganjar.
Tak butuh waktu lama, Ganjar menyepakati desain yang ditawarkan Jokowi. Warna hitam putih yang dipilihnya juga mengandung makna tersendiri.
Menurutnya warna itu menandakan kalau dirinya bukan sosok yang abu-abu.
Berita Terkait
-
Bicara soal Polemik JIS, Anies Baswedan: Fasilitas Ini Dibangun Oleh Kita
-
Balas Jokowi Soal Sodetan Ciliwung Sempat Mangkrak 6 Tahun, Anies: Ada Proses di Balik Seremoni
-
Nasib Anies 'Diramalkan' Mirip Seperti Donald Trump Jelang Pilpres, Kok Bisa?
-
PKB Wanti-Wanti Prabowo Jangan Pilih Cawapres Pragmatis kalau Gak Mau Kalah Tiga Kali di Pilpres
-
NasDem Wanti-wanti Anies Tak Pilih Cawapres yang Punya Parpol, PKS: Kalau Demokrat Ngambek Kita Nggak Jalan
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui