Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengatakan bahwa sebaiknya semua pihak tak perlu tersinggung dengan pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali.
Ali sebelumnya meminta bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan tak memilih bacawapres yang hanya memiliki politik.
"Nggak usah tersinggung lah, asal alasannya jelas. Kalau buat saya, parpol atau nonparpol dua-duanya punya hak," kata politisi PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, hanya dua faktor yang menentukan figur cawapres untuk Anies, harus bisa menambah elektoral dan juga harus mengkokohkan koalisi.
"Tetapi kan pandangan saya dua, dia bisa nggak menambah elektoral?, insentif elektoralnya, tapi juga mengokohkan koalisi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mardani mengatakan, jika ada yang tersinggung dengan ucapan Ahmad Ali misalnya Demokrat, maka justru Anies terancam tak bisa maju di Pilpres 2024.
"Kalau Demokratnya ngambek, nggak keluar, cuma dua nggak bisa. Pasti mungkin akan ada yang masuk, bisa jadi. Tetapi yang sudah dibangun oleh Nasdem, Demokrat, PKS, sekarang itu bukan proses instan. Sudah ada piagam kerja sama. Kalau buat saya, parpol punya hak, non parpol juga ada kesempatan," pungkasnya.
Wanti-wanti Ali
Sebelumnya Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali telah mewanti-wanti kepada bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan agar meminang bakal calon wakil presiden sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
Ali meminta Anies tak memilih bacawapres yang hanya karena memiliki partai politik.
"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan di dalam poin 3 itu sangat jelas bahwa Mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih Cawapresnya," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).
Adapun kriteria yang dimaksud yakni ada 3 poin seperti bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.
Ali menyampaikan, figur bacawapres yang dipilih harus bisa membantu pemenangan Anies.
Menurutnya, figur bacawapres ini harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal. Kemudian menjadikan koalisi stabil, tentu tidak boleh standar ganda dan lebih berpihak kepada salah satu partai.
"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," tuturya.
Berita Terkait
-
Parpol di Koalisi Perubahan Disindir Waketum NasDem karena Tidak Dampingi Anies Saat Safari ke Daerah
-
Waketum NasDem Kasih Rambu ke Anies: Jangan Pilih Figur Cawapres Pertimbangannya Hanya Karena Punya Parpol!
-
JK Samakan Nasib Anies Dengan Donald Trump Saat Pilpres, Pengamat: Hasil Survei Kerap Meleset
-
Anies Klaim Gubernur DKI Jakarta Paling Mirip Jokowi, PPP: Banyak Persoalan Hanya Retorika Tak Dituntaskan
-
Beredar Foto Anies Baswedan Pegang Celana Dalam Wanita, Benarkah?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!