Suara.com - Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Ariyadi Eko Nugroho, menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti persoalan sekuriti aniaya terduga maling hingga tewas. Keempat pelaku disebutnya kini telah dipecat dari pekerjaannya.
Eko menyebut keempat sekuriti itu adalah tenaga alih daya alias outsourcing.
"Pelaku sudah tidak lagi bertugas di Ancol," ujar Eko saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).
Eko menyatakan pihaknya tidak membenarkan tindakan yang diambil oleh keempat sekuriti tersebut. Seharusnya, pelanggaran tersebut bisa diselesaikan dengan cara yang lebih humanis.
"Kami tidak membenarkan tindakan yang diambil oleh oknum keamanan yang merupakan tenaga alih daya tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Eko pun meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian ini. Ia menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke pihak kepolisian untuk selanjutnya ditindaklanjuti secara hukum.
"Kami pun sangat menyayangkan insiden ini serta memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," tuturnya.
"Kami telah menyerahkan segala proses hukum kepada pihak yang berwajib. Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali," tambahnya memungkasi.
Baca Juga: Anaknya Aniaya Remaja sampai Tewas, Harta Ketua DPRD Ambon di LHKPN Minus Rp11 Juta
Diberitakan sebelumnya, empat sekuriti atau petugas keamanan Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara menganiaya terduga maling hingga tewas. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (29/7) siang.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan, Iptu I Gede Gustiyana mengatakan keempat sekuriti tersebut kekinian telah ditangkap. Mereka masing-masing berinisial P (35), H (33), K (43), dan S (31).
"Korban atas nama Hasanuddin (43) dianiaya oleh beberapa oknum sekuriti," kata Gede kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Menurut penuturan Gede, peristiwa penganiayaan bermula ketika salah satu sekuriti melakukan patroli. Kemudian, ia menemukan pelaku yang dicurigai hendak melakukan pencurian.
"Dari keterangan, korban ini adalah salah satu residivis atau yang suka melakukan tindak pidana pencurian HP atau dompet baik di dalam bus atau tempat umum lain," ujarnya.
Namun, saat korban diamankan tidak ditemukan barang bukti terkait adanya pencurian. Penganiayaan ini menurut Gede diduga dilakukan para pelaku agar korban mengaku.
Berita Terkait
-
Kemiripan Kasus Anak Ketua DPRD Ambon dan Mario Dandy: Duo Anak Pejabat Aniaya Remaja
-
Sosok Abdi Toisuta, Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja Sampai Tewas karena Tak Disapa
-
Anaknya Aniaya Remaja sampai Tewas, Harta Ketua DPRD Ambon di LHKPN Minus Rp11 Juta
-
Mario Dandy Jelaskan Alasan Suruh David Ozora Sikap Tobat dan Push Up: Kesal! Bayangin Dia Tarik-tarik AG
-
5 Fakta Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja sampai Tewas, Diduga karena Tak Disapa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Rel Maut Jakarta: Di Balik Ratusan Kecelakaan Kereta, Siapa Salah dan Apa Solusinya?
-
Kementan Minta Publik Kawal Ketat Bantuan Beras 1.200 Ton Senilai Rp16 Miliar untuk Sumatra
-
Jejak Utang Pilkada Bupati Lampung Tengah: Palak Fee Proyek APBD, Korupsi Rp5,75 Miliar
-
Komite I DPD RI dan Kemendagri Bahas Isu Strategis Daerah Sampai Percepatan Pembangunan Papua
-
KPK Amankan Duit Rp 193 Juta Hingga Emas dari Rumah Bupati Lampung Tengah dan Adiknya
-
Buntut Mobil MBG Tabrak Siswa SD, Komisi X DPR: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
-
Akting Sultan Gagal, Terkuak Siasat Licik Mbah Tarman Pakai Cek Palsu Demi Nikahi Shela
-
Jerit Tangis di Tepi Sungai Lusi: 8 Santriwati MBS Blora Tenggelam, 4 Masih Dicari
-
Bupati Lampung Tengah Resmi Ditahan KPK Bersama Adiknya
-
Jejak Gelap 'Setoran' di Balik Mutasi Kapolres Tuban, Bisakah Reformasi Polri Sejati Tercapai?