Suara.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut longspan Gatot Subroto-Kuningan pada Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek salah desain. Hal tersebut membuat LRT Jabodebek tidak bisa melaju dengan kencang.
Diketahui LRT Jabodebek ditargetkan operasi pada bulan Agustus ini. Namun proyek ini punya sejumlah catatan. Lantas siapa perancang LRT Gatsu Kuningan? Simak penjelasan berikut ini.
Longspan LRT Jabodebek Gatsu-Kuningan Disebut Salah Desain
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut longspan Gatot Subroto menuju Kuningan salah desain. Alhasil sehingga kereta LRT Jabodebek tidak bisa melaju kencang.
"Itu salah desain karena dulu Adhi (Adhi Karya, perusahaan jasa konstruksi) sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya," kata pria yang akrab disapa Tiko itu pada Selasa (1/8/2023).
"Sekarang kalau belok harus pelan sekali karena harusnya lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, bisa belok sambil speed up karena tikungannya udah terlanjur dibikin sempit, mau nggak mau keretanya harus jalan 20 km/jam, pelan banget," sambung Tiko.
Perancang Longspan LRT Jabodebek Buka Suara
Sosok perancang longspan LRT Jabodebek Gatsu-Kuningan adalah Arvilla Delitriana, seorang insinyur lulusan ITB. Wanita yang akrab disapa Dina ini mengatakan bahwa yang berwenang menjawab persoalan itu adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Untuk ini yang berwenang menjawab adalah dari pihak DJKA Kementerian Perhubungan, yang mendesain alinyemennya," ucap Dina pada Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: Borok Proyek LRT Jabodebek Diungkap: Longspan Salah Desain, Hingga Spek Kereta yang Berbeda
Dina mengatakan bahwa timnya menyesuaikan desain struktur dan pondasi. Selain itu dia juga mengatakan bahwa kekuatan struktur menyesuaikan kecepatan LRT yang lewat.
"Tim kami menyesuaikan desain struktur dan pondasinya saja. Kekuatan struktur menyesuaikan kecepatan LRT yang lewat, dibatasi dengan kondisi alinyemen," ujarnya.
Dina juga menambahkan bahwa alinyemen sudah mempertimbangkan sejumlah hal. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah keterbatasan lahan.
"Alinyemen itu sudah mempertimbangkan banyak hal terutama masalah keterbatasan lahan yang apabila mengakomodir alinyemen lebih baik, sehingga laju kereta bisa lebih cepat, maka pembebasan lahan yang dibutuhkan akan sangat banyak dan mahal biayanya," jelas Dina.
Apa Itu Alinyemen?
Dikutip dari laman perusahaan jasa konstruksi Adhi Karya, pembangunan sebuah jalan memerlukan perencanaan yang disebut dengan geometrik atau alignment. Istilah alignment dikenal sebagai alinyemen dalam bahasa Indonesia.
Dengan adanya perencanaan geometrik, maka dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi para penggunanya. Perencanaan itu dititikberatkan pada perencanaan fisik sehingga bisa memberi pelayanan optimal dalam arus lalu lintas.
Perencanaan geometrik jalan dibagi menjadi 2 yakni Horizontal Alignment dan Vertical Alignment. Horizontal Alignment biasanya tegak lurus pada bidang peta atau termasuk tikungan dan belokan.
Sementara itu Vertical Alignment adalah garis yang dibentuk oleh bidang vertikal seperti puncak tanjakan dan lembah turunan.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Borok Proyek LRT Jabodebek Diungkap: Longspan Salah Desain, Hingga Spek Kereta yang Berbeda
-
Alasan Erick Thohir Soal Uji Coba LRT Jabodebek Ditunda
-
Begini Tiga Tahap Pengujian LRT Jabodebek
-
Uji Coba LRT Jabodebek, Menhub: Makin Halus Dan Nyaman
-
Heru Budi Targetkan LRT Fase 1B Tersambung dari Velodrome ke Flyover Pramuka di Tahun 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?