Suara.com - Kontroversi pernyataan Rocky Gerung yang diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi belum juga mereda.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Rocky Gerung melakukan orasi di depan massa buruh. Dalam orasinya terselip kalimat yang mengandung kata-kata kasar yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo.
Rocky menyisipkan kata-kata bajingan dan tolol, sehingga ia dianggap telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
"Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu bajingan yang tolol, sekaligus bajingan pengecut," ujar Rocky dalam video yang beredar.
Setelah sebelumnya mendapatkan respons keras dari kelompok relawan Jokowi, hingga dilaporkan ke polisi, kini muncul sejumlah pihak yang membela sosok akademisi itu.
Siapa saja mereka? Simak ulasannya berikut ini.
Partai Demokrat bela Rocky Gerung
Usai kontroversi pernyataan Rocky yang diduga menghina Jokowi mencuat, Partai Demokrat angkat bicara dan membelanya.
Adalah Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang buka suara. Ia menilai, ketika melontarkan pernyataannya yang kontroversial itu di hadapan kalangan buruh beberapa waktu lalu, Rocky tidak menunjuk siapapun.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Istana Belum Ada Niat Laporkan Rocky Gerung ke Polisi Gegara Umpatan Kasar
Tak hanya Andi Arief, Deputi bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani juga pasang badan buat Rocky.
Ia menyayangkan respons relawan Jokowi yang melaporkan Rocky ke kepolisian. Menurut Kamhar, pelaporan itu seakan menunjukkan kalau relawan Jokowi anti dengan kritik yang diarahkan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Terlebih, lanjutnya, kelompok relawan yang melaporkan Rocky sebelumnya pernah viral karena meminta izin pada Jokowi, hendak menyerang kelompok-kelompok yang menjadi oposisi pemerintah.
Loyalis Anies pasang badan
Tak hanya kalangan partai politik, loyalis bakal calon presiden (bacapres) Anies baswedan, Eko Widodo ikut berkicau di Twitter.
"Lagi rame Rocky Gerung dilaporkan karena dianggap hina presiden," ujar Eko dalam cuitan Twitternya (2/8/2023).
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Istana Belum Ada Niat Laporkan Rocky Gerung ke Polisi Gegara Umpatan Kasar
-
Tim Hukum PDIP Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim soal Diduga Fitnah dan Sebar Hoaks Jokowi
-
Usai Relawan Jokowi, Giliran Ferdinand Hutahaean Polisikan Rocky Gerung dan Refly Harun
-
Sama-sama Dipoliskan Imbas Hina Presiden, Ini 'Dosa' Rocky Gerung dan Refly Harun
-
Diduga Fitnah hingga Sebar Hoaks Soal Jokowi, Tim Hukum PDIP Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama