Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, mengatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) adalah untuk merancang masa depan. Ia mengatakan, penting dalam Pemilu dilihat siapa calon yang akan dipilih.
Hal itu disampaikan Adian dalam acara PDIP menerima penghargaan dari MURI dan Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid) atas penyelenggaraan program pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis di 435 Desa se-Kabupaten Bogor.
Kegiatan itu dilaksanakan di Lapangan Teluk Pinang, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (15/8/2023).
"Melalui pemilu kita sedang merajut mimpi-mimpi kita, melalui pemilu kita sedang merancang masa depan kita, melalui pemilu kita sedang merancang masa depan anak kita, cucu kita. Bahkan untuk generasi-generasi berikutnya di kemudian hari," kata Adian.
Ia mengatakan, pada Pemilu nanti juga masyarakat harus melihat siapa calon yang akan dipilih. Menurutnya, rakyat juga harus punya keberanian untuk menuliskan mimpi-mimpi tentang Indonesia.
"Kita ambil bolpoin, kita ambil pensil kita ambil kertas, kita tuliskan Indonesia yang saya harapkan, Indonesia yang saya harapkan adalah Indonesia yang berkeadilan, setuju?," tuturnya.
Anggota DPR RI fraksi PDIP ini pun lantas meminta semua pihak yang hadir untuk menuliskan mimpi, pertama agar Indonesia bisa berkeadilan tidak diskriminatif membeda-bedakan.
Kemudian yang kedua, mimpin agar Indonesia bisa tanpa kekerasan.
"Ke dua kita tuliskan mimpi kita, saya mau Indonesia ke depan Indonesia yang tidak penuh dengan kekerasan, setuju?, saya mau ketika pemerintah berkuasa nanti pemerintah memimpin nanti tidak menggunakan kekerasan pada rakyatnya, setuju?, tuliskan menjadi mimpi ke dua kita, saya ingin Indonesia tanpa kekerasan," ujarnya.
Baca Juga: Analis Lihat Dukungan Golkar dan PAN Sedot Pemilih Gen Z Merapat ke Prabowo
Kemudian mimpi yang ketiga, Adian meminta semua pihak mengharapkan agar Indonesia tidak terjadi lagi yang namanya pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.
"Kalau begitu ambil pulpen tuliskan mimpi ketiga kami Indonesia tanpa pelanggaran HAM, betul? kita tidak mau berbicara ditangkap, kita tidak mau mengkritik dipenjara, kita tidak mau berdiskusi dilarang, kita tidak mau ada lagi orang-orang yang diculik dan hilang," tuturnya.
"Cukup peristiwa itu berhenti 25 tahun yang lalu dan tidak boleh terulang lagi untuk alasan apa pun. Kalau sudah kita tulis mimpi-mimpi kita, kita ambil nama-nama calon presidennya dan kita periksa siapa yang memenuhi mimpi-mimpi kita," imbuhnya.
Adapun dalam acara ini turut hadir di lokasi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDIP Sri Rahayu serta Sadarestuwati; dan anggota DPR sekaligus penggagas program kesehatan gratis Adian sendiri. Terlihat juga Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono.
Berita Terkait
-
Bakal Bertarung dengan Sahabatnya di Pilpres 2024, Prabowo Tantang Ganjar dan Anies Adu Gagasan dan Program
-
Andrea Taulany Bertemu Prabowo, Ajak Bikin Band karena Suaranya Mirip Louis Armstrong
-
Golkar Merapat ke Prabowo, PPP Tidak Pindah ke Lain Hati, Pengamat: Sandiaga Uno Jadi Kunci
-
Analis Lihat Dukungan Golkar dan PAN Sedot Pemilih Gen Z Merapat ke Prabowo
-
Wanti-wanti Prabowo ke Relawan Jelang Pilpres 2024: Jangan Menjelek-jelekan Siapapun!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!