Suara.com - Pebalap Haruki Noguchi meninggal dunia setelah alami kecelakaan di ajang Asia Road Racing Championship (AARC) 2023 seri Mandalika, Indonesia. Tiga hari usai mengalami kecelakaan, pembalap tersebut meninggal pada Rabu (16/8).
Kecelakaan tersebut terjadi pada balapan race 2 seri Mandalika di lap keempat ketika masuk tikungan ke-10. Noguchi bersaing dengan Zaqhwan Zaidi dan tersenggol.
Akibatnya, keduanya pun terjatuh dan Zaidi keluar lintasan. Sementara itu, Noguchi masih ada dalam trek. Namun sesaat kemudian, muncul motor lain dengan kecepatan tinggi dan menabrak Noguchi tepat di kepalanya hingga terlindas.
Tim medis pun bergerak segera memberi pertolongan intensif setelah bendera merah dikibarkan. Noguchi pun dibawa ke rumah sakit hingga meninggal dunia.
"17 Agustus 2023. Untuk menghormati keluarga dan tim Haruki Noguchi yang telah meminta privasi sesaat untuk berduka atas kehilangan mereka," tulis FIM Asia.
"Sangat sedih kami laporkan meninggalnya Haruki Noguchi setelah tiga hari dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat." tambahnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut profil Haruki Noguchi selengkapnya.
Haruki Noguchi merupakan pembalap yang terjun dalam dunia tersebut sejak 2019 melalui dukungan Grup SDG Showa Denki. Haruki sempat menorehkan berbagai prestasi pada 2021.
Ketika Haruki memenangkan Superstock (ST600) di Kejuaraan All Japan Road Racing 2021, kariernya pun semakin mentereng di tahun 2022. Haruki lalu berkompetisi di Asia Superbike 1000 (ASB1000) di Kejuaraan Asia Road Racing Championship (AARC).
Baca Juga: Yamaha Gelar One Make Race di Sirkuit Mandalika, Ada MX King Sampai Aerox
Ia berhasil memperoleh beberapa kemenangan dan menjadi peringkat kedua di klasemen kejuaraan. Pada usia 22 tahun, ia menjadi pesaing berat pada klasemen kelas ASB1000 pada posisi 2 dengan total poin sebanyak 113.
Penampilannya pun berlanjut pada putaran pembukaan Sirkuit Internasional Buriram ARCC 2023 di Thailand. Ia memenangkan 2 seri kelas ASB1000.
Pada 2017, Haruki meraih podium pertama ketika bertanding di Sirkuit Internasional Suzuka, Jepang.
"Ada banyak tekanan dalam balapan itu. Saya bagus di tikungan lambat seperti di Suzuka. Saya melewati pesaing yang memimpin Race 1 di Suzuka pada 2017," kisah Haruki.
Saat itu, Haruki menilai dirinya berhasil mengerem dengan sempurna sepanjang karier balapannya. Oleh sebab itu, ia akan mengingat waktu itu.
Setiap pertandingan, Haruki berupaya memamerkan penguasaan teknik berkendara yang tidak hanya memberi kendali penuh terhadap motor, tetapi posisi dalam permainan. Ia berharap dapat mengikuti jejak inspiratornya yakni Marc Marquez.
Berita Terkait
-
Profil Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Meninggal usai Kecelakaan di Sirkuit Mandalika
-
Tabrakan Maut di Sirkuit Mandalika, Pembalap Jepang Haruki Noguchi Meninggal
-
Pebalap Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia usai Kecelakaan Maut di Sirkuit Mandalika
-
Rider Astra Honda Sapu Bersih Podium ARRC Mandalika 2023 Kategori AP250, di Sektor Supersports Juga Berjaya
-
Yamaha Gelar One Make Race di Sirkuit Mandalika, Ada MX King Sampai Aerox
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional