Suara.com - Dunia sastra Indonesia berduka dengan meninggalnya Marga T. Novelis "Badai Pasti Berlalu" ini dikabarkan meninggal pada usia 80 tahun di Rumah Sakit Cabrini, Malvern, Australia. Dengan demikian ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk mengenang biografi Marga T.
Kabar meninggal Marga T disampaikan akun resmi Instagram dan Twitter Gramedia Pustaka Utama, penerbit yang selama ini mengelola penerbitan karya-karya Marga T.
Riwayat Kehidupan
Marga T memiliki nama asli Margaret Caecilia Lee dan nama Indonesianya Intan Margaretha Harjamulia. Sedangkan nama Tionghoanya adalah Tjoa Liang Tjoe.
Marga T lahir di Jakarta pada 27 Januari 1943. Setelah lulus SMA tahun 1962, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta. Ia berhasil mendapatkan gelar dokter.
Perjalanan karir menulis
Marga T menapai karir menulis sejak usia 14 tahun, dimulai dengan menulis untuk majalah di sekolah. Bakatnya mulai diakui oleh surat kabar pada usia 21 tahun, ketika cerpen pertamanya berjudul "Kamar 27" dimuat.
Kemudian pada usia 26 tahun, ia menulis dan menerbitkan buku pertamanya berjudul "Rumahku adalah istanaku", dirilis 1969. Buku ini merupakan buku cerita anak-anak.
Cerita bersambungnya yang berjudul "Karmila" menjadi populer. Cerita ini ditulis saat masih menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Baca Juga: Ulasan Novel 'Petualangan Don Quixote', Kisah Ksatria Tua Pemberani
Cerita "Karmila" diangkat ke layar lebar pada 1977 dan bahkan didaur ulang kembali pada 2007. Karya-karya Marga T lainnya yang juga meledak di pasaran antara lain:
1. Rumahku adalah Istanaku (1969)
2. Karmila (1971, dibukukan (1973)
3. Badai Pasti Berlalu (1974)
4. Gema Sebuah Hati (1976)
5. Bukan Impian Semusim (1976)
6. Sepotong Hati Tua (1977)
7. Lagu Cinta: kumpulan cerpen (1979)
8. Sebuah Ilusi (1982)
9. Monik: sekumpulan cerpen (1982)
10. Fatamorgana (1984)
11. Saga Merah (1984)
12. Rahasia Dokter Sabara (1984)
13. Bukit Gundaling (1984)
14. Ketika Lonceng Berdentang: cerita misteri (1986)
15. Kishi: buku kedua trilogi (1987)
16. Batas Masa Silam: Balada Sungai Musi (1987)
17. Oteba: buku ketiga trilogi (1987)
18. Ranjau-ranjau Cinta (1987)
19. Saskia: sebuah trilogi (1987)
20. Untukmu Nana (1987)
21. Setangkai Edelweiss: sambungan Gema Sebuah Hati (1987)
22. Sembilu Bermata Dua (1987)
23. Sekali dalam 100 tahun: kumpulan satir (1988)
24. Tesa (1988)
25. Kobra Papageno: Rahasia Kuil Ular (1989)
26. Istana di Kaki Langit (1990)
27. Petromarin (1990)
28. Waikiki Aloha: kumpulan satir (1990)
29. Kobra Papageno: Manusia Asap dari Pattaya (1990)
30. Sonata Masa Lalu (1991)
31. Namamu Terukir di Hatiku (1991)
32. Rintihan Pilu Kalbuku (1992)
33. Seribu Tahun Kumenanti (1992)
34. Berkerudung Awan Mendung (1992)
35. Sepagi Itu Kita Berpisah (1994)
36. Dikejar Bayang-bayang (1995)
37. Melodi Sebuah Rosetta (1996)
38. Dicabik Benci dan Cinta (1998)
39. Didera Sesal dan Duka (1998)
40. Matahari Tengah Malam (1998)
41. Amulet dari Nubia (1999)
42. Dipalu Kecewa dan Putus Asa (2001)
43. Dibakar Malu dan Rindu (2003)
44. Sekuntum Nozomi (buku satu hingga keempat) (2002—2006).
Marga T tidak hanya bergulat di genre romance, tetapi ia juga mengolah genre fiksi ilmiah, misteri, cerita anak-anak, dan bab-bab gelap sejarah.
Bagian dari komunitas penulis Indonesia-Tionghoa
Marga T menjadi bagian dari komunitas penulis Indonesia-Tionghoa. Ia lahir dari orang tua keturunan Tionghoa. Karena itu, ia tetap tak bisa lepas dari garis keturunan tersebut.
Meskipun bakat kepenulisannya lahir dan besar di masa pemerintahan Presiden Soeharto, jarang karyanya menjadi perhatian pihak berwenang. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pada pemerintahan Soeharto, pemerintah melakukan tindakan yang menekan kepada komunitas etnis Tionghoa.
Buku-buku karya Marga T dianggap tidak berbahaya karena tidak membahas politik, melainkan roman remaja yang dianggap tidak berbahaya sehingga tidak mendapatkan perhatian pihak berwenang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!