Suara.com - Nama Budiman Sudjatmiko terpantau tak ada dalam daftar caleg PDIP yang diunggah laman KPU. Di sisi lain mendadak muncul nama Mohammad Guntur Romli maju sebagai caleg PDIP dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur III.
Hal ini sebagaimana dilihat Suara.com di laman KPU pada Minggu (20/8/2023) malam pukul 21.00 WIB. Tak hanya Budiman Sudjatmiko, politikus PDIP lainnya yakni Effendi Simbolon juga tak ada dalam daftar caleg PDIP.
Sekedar mengetahui, pada Pileg 2009 dan 2014 lalu, Budiman Sudjatmiko maju dari Dapil Jawa Tengah VIII, ia sukses lolos ke Senayan. Kemudian di Pileg 2019, ia ditempatkan di Dapil Jawa Timur VII, namun ia gagal melenggang ke Senayan.
Pada Pileg 2024, nama Budiman tidak ada di daftar caleg PDIP. Berarti dia tidak maju pada pileg kali ini.
Budiman diketahui tengah menjadi sorotan di internal PDIP. Ia secara terang-terangan mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Ia pada Senin (21/8/2023) hari ini disebut bakal dijatuhi sanksi.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, partainya memberikan ultimatum dengan dua opsi, yakni mengundurkan diri atau dipecat sebagai kader PDIP.
Di sisi lain, justru muncul nama Mohammad Guntur Romli terdaftar sebagai caleg PDIP dari Dapil Jawa Timur III dengan nomor urut 2. Ia sebelumnya merupakan politikus PSI yang kemudian menyatakan keluar pada Agustus lalu.
Guntur Romli yang getol mendukung Ganjar Pranowo memutuskan keluar karena PSI justru memilih merapat ke Prabowo.
Adapun daftar ini adalah daftar caleg sementara (DCS) yang dipublikasikan KPU. Pemilih bisa memberikan tanggapan soal tiap caleg.
Baca Juga: Dukungan Eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko Jadi Angin Segar untuk Prabowo
Sementara itu, nama Effendi Simbolon juga tak ada dalam daftar caleg PDIP. Diketahui, pria asal Sumut itu sejak 2004 sudah maju sebagai caleg PDIP.
Di Pileg 2004, ia maju dari Dapil Jakarta I, kemudian berlanjut di Pileg 2009. Terakhir di Pileg 2019 ia maju dari Dapil Jakarta III.
Di Pemilu 2024 ini, Ferdinand Hutahaean sempat mengatakan bahwa dirinya menggantikan Effendi di Dapil Jakarta III. Hal itu terbukti. Di Dapil DKI Jakarta III, tak ada nama Effendi namun ada nama Ferdinand.
Effendi diketahui sempat mengundang Prabowo dalam rakernas marga Simbolon, yakni Punguan Simbolon dohot Baruna se-Indonesia (PSBI).
Berita Terkait
-
Dukungan Eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko Jadi Angin Segar untuk Prabowo
-
Kini Mesra, Kenapa Prabowo Dulu Dimusuhi Budiman Sudjatmiko?
-
Terancam Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko Angkat Bicara: Saya Menunggu Saja
-
Sedih Jika Dipecat PDIP, Ini Rekam Jejak Politik Budiman Sudjatmiko
-
Kisah Masa Muda Budiman Sudjatmiko, Si Garis Keras Melawan Prabowo
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Buka Pintu Periksa Ulang Yaqut Cholil, Kebijakan 50-50 Disorot
-
Cak Imin Ditunjuk Prabowo Periksa Pesantren, Wakil Ketua DPR Cucun: Bukti Negara Hadir
-
Usai Periksa Eks Bendahara Amphuri, KPK Pertimbangkan Panggil Gus Yaqut
-
Tak Mau Kebobolan Lagi, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel Bertanding di Indonesia
-
Siap Terbitkan PMA, Kemenag Sebut Putusan MK Perkuat Pengelolaan Zakat
-
Sesal Orang Tua Santri Korban Ponpes Roboh, Anak Sempat Tolak Balik Pesantren 2 Hari Sebelum Tragedi
-
Terbongkar! Sejumlah Biro Travel Ilegal Garap Haji Kuota Khusus, KPK Bidik Praktik Jual Beli Kuota
-
Jadi Tersangka Korupsi Rp1,35 T, Intip Harta Halim Kalla: Aset di Mana-mana Sejak 2010