Suara.com - Lukisan karya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) laku lebih dari setengah miliar dalam acara lelang yang diselenggarakan Jogja Disability Arts dan Yayasan Urun Daya Kota di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
Tepatnya lukisan dengan judul "Kabut Pagi di Dusun Sunyi" itu laku seharga Rp 510 juta. SBY mengatakan pengerjaan lukisan itu baru dilakukan dirinya pada Rabu (23/8) siang dan dituntaskan pada Kamis (24/8) pagi sekitar pukul.
"(Selesai) setengah delapan," kata SBY di Teater Wahyu Sihombing, TIM, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
Sementara itu berdasarkan video tentang prises melukis yang ditayangkan di ruangan teater, SBY menceritakan bahwa ia sedang melukis sebuah pemandangan alam di tanah air. SBY menggambarkan suasana pedesaan pada pagi hari saat masih ada kabut dan langit belum cerah tetapi pemandangannya tetap indah.
"Ini lah salah satu keindahan alam ciptaan Tuhan, banyak sekali di negeri kita," kata SBY.
SBY mengatakan dirinya memilih melukis pemandangan alam yang utama tentunya landscape dari segala suasana, sunset, sunrise, malam, tengah hari. Menurutnya suasana yang kerap ia lukis merupakan suasana yang dapat ditemukan dimanapun.
"Dan kalau kita sering melihat keindahan alam, suasana yang teduh, hati kita ikut teduh. Pemandangan alam yang indah, rasanya kita makin menyukai keindahan," kata SBY.
"Nah kalau manusia, masyarakat, mencintai perdamaian, keindahan, kerukunan itu bagus. Jadi melalui lukisan pun kita bisa memberikan andil untuk menciptakan kehidupan masyarakat di negeri yang kita cintai ini agar menjadi masyarakat yang baik. The good society," tutur SBY.
Laku Dibeli Wakil Ketua MPR
Baca Juga: SBY Pernah Menjadi Anak Band, Tampil di Alun-Alun Pacitan Saat Hari Kemerdekaan
Lukisan karya SBY terjual senilai Rp 510 juta dalam acara lelang di TIM. Lelang itu ditutup setelah Wakil Ketua MPR sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan melakukan penawaran terakhir di angka setengah miliar lebih Rp 10 juta.
Mulanya dalam penawaran pertama, lukisan SBY itu dibuka di harga Rp 100 juta dengan penawaran dengan kelipatan Rp 10 juta. Tidak butuh waktu lama bagi lukisan SBY menyentuk angka hampir setengah miliar.
Ada tiga penawar terkuat yang masih memperebutkan lukisan dengan harga penawaran masing-masing. Mereka di antaranya Syarief Hasan, Rinto Subekti, dan Mifta Sobri.
Rinto membuka penawaran di angka Rp 400 juta, namun secara cepat Mifta melakukan penawaran kembali di angk Rp 475 juta. Sampai pada akhirnya penawaran mencapai Rp 500 juta.
Syarief lantas melakukan penawaran dengan menambahkan harga Rp 10 juta dari harga sebelumnya. Penawaran itu tidak mendapatkan tandingan sampai akhirnya lelang ditutup. Adapun uang hasil lelang sejumlah lukisan dalam acara ini akan ditujukan untuk pengembangan Jogja Disability Arts
Terpisah, setelah acara lelang, Syarief menyampaikan bahwa dirinya memang mengagumi SBY sebagai pelukis.
Berita Terkait
-
9 Potret Perayaan Meriah Ulang Tahun Almira Anak Annisa Pohan dan AHY, Ekspresi Datar Disorot
-
Gegara Tanya Link Live Streaming Siaran Bola Voli, SBY Trending di Twitter
-
5 Fakta Museum dan Galeri SBY-ANI: Mirip White House, Dinilai Jadi Museum Terbaik di RI
-
Aira Tampil Tanpa Senyum, Ini 4 Potret Keluarga SBY Asyik Rayakan Ultah Cucu Pertama di Tanggal 17 Agustus
-
SBY Pernah Menjadi Anak Band, Tampil di Alun-Alun Pacitan Saat Hari Kemerdekaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO