Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta kepala daerah tidak bangga dengan banyaknya data penerima bantuan sosial (bansos) yang diajukan ke Kementerian Sosial.
Alex menilai, semakin banyak data warga untuk menerima bansos, menunjukkan kepala daerah gagal menjalankan tugas menyejahterakan warganya.
"Kalau semakin banyak penduduk suatu daerah itu menerima bansos, itu berarti bapak ibu selaku kepala daerah gagal, dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah," kata Alex di Gedung C1 KPK, Jakarta, Selasa (5/8/2023).
Alex bilang seharusnya kepala daerah malu dengan warganya yang masih banyak menjadi penerima bansos.
"Saya tadi sampaikan tadi seperti itu, supaya mereka malu juga, kalau penduduknya terima bansos banyak terus, berkelanjutan itu kan enggak sehat juga," katanya.
"Enggak bagus juga buat daerah dan buat kinerja kepala daerah," sambungnya.
Lebih lanjut Alex juga mengantisipasi pengajuan data bansos tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik jelang pemilihan umum.
"Jadi bukan bagaimana sebanyak-banyaknya masukkan data penduduk itu sebagai penerima bansos. Apalagi tahun depan tahun politik, masukkan saja semua biar dapat bansos, itu kan konyol," tegas Alex.
Berita Terkait
-
Diperiksa KPK, Wakil Ketua DPW PKB Bali Reyna Usman Dicecar Soal Proses Pengadaan Sistem Perlindungan TKI
-
Temuan! Tiap Bulan Dana Bansos Rp140 Miliar Disalurkan ke 23,8 Ribu ASN
-
Jamin Pemanggilan Cak Imin di KPK Bukan Politisasi Hukum, Mahfud MD: Muhaimin Tak Dipanggil sebagai Tersangka, Tapi...
-
Penerima Bansos Dicatut jadi Komisaris, KPK Duga Upaya Pencucian Uang: Pasti Kami Telusuri!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu
-
Infrastruktur Rampung, Pasokan Listrik 30 Juta VA Siap Genjot Produksi Tambang Emas di Gorontalo
-
Efek Domino Kasus Nadiem: Kejagung Konfirmasi Ada Pihak yang Mulai Kembalikan 'Uang Haram'
-
Jaga Stabilitas Rupiah, BNI Dukung Ekspansi QRIS Lintas Negara
-
Kejagung Sita 6 Aset Baru Eks Dirut Sritex Senilai Lebih dari Rp 20 Miliar
-
Syarat dan Cara Daftar Magang Nasional 2025 Digaji UMP, Pembukaan 15 Oktober