Suara.com - Pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan plakat bertuliskan “Bharat”. Nama yang tercantum pada plakat tersebut dinilai bahwa India akan mengubah nama negaranya menjadi 'Bharat'.
Sementara itu, logo G20 memiliki kedua nama tersebut yakni “Bharat” yang ditulis dalam bahasa Hindi dan “India” dalam bahasa Inggris. Hal itu dipertegas oleh Modi ketika mengatakan sesuatu dalam bahasa Hindi.
“Bharat menyambut baik para delegasi sebagai Presiden G20." jelasnya.
Berkaitan dengan istilah tersebut, berikut ini penjelasan makna kata ‘Bharat’ yang diduga menjadi nama baru negara India.
Bharat adalah istilah dalam bahasa Sansekerta Kuno yang berasal dari teks Hindu awal, Purana. Teks tersebut menggambarkan sebuah daratan yang luas sebagai tempat hidup untuk manusia.
Salah satu wilayah tersebut dinamakan Bharatavarsa. Istilah Bharat juga dipakai sebagai pilihan bahasa Hindi untuk menyebut India.
Kabar penggantian nama India itu semakin disorot saat partai oposisi India mendirikan aliansi baru, yakni Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India pada juli 2023. Oposisi tersebut bertujuan menggeser Perdana Menteri India saat ini dan mengalahkan partainya, yakni Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam Pemilu 2024.
Sejumlah pejabat BJP menuntut agar nama negara India diganti. Pihaknya menilai nama India mengingatkannya atas kolonialisme Inggris dan simbol perbudakan Inggris selama sekitar 200 tahun hingga akhirnya merdeka pada 1947.
Sejak PM Narendra Modi menjabat pada tahun 2014, BJP didorong mengubah nama kolonial di berbagai tempat. Istilah dan perubahan itu sebagai upaya penghapusan sisa perbudakan. Pada Konstitusi India Pasal 1, negara India ini dikenal pula dengan nama Bharat.
Baca Juga: Tiba di India, Jokowi Hadir dalam KTT G20
“India, yang adalah Bharat, akan menjadi Negara Kesatuan,” itulah bunyi pasal tersebut.
Di antara keduanya, istilah yang kerap digunakan adalah ‘India’, bukan ‘Bharat’ baik di dalam maupun luar negeri. Kendati demikian, dalam sebutan seperti presiden atau perdana menteri ketika berkomunikasi dengan bahasa Inggris, Presiden Draupadi Murmu pada pekan ini menyebut dirinya sebagai Presiden Bharat.
Namun, selanjutnya diketahui pada pertengahan bulan September, India akan mengumumkan perubahan nama negaranya. Kabar ini dikonfirmasi oleh Pemimpin Kongres Jairam Ramesh.
"Rashtrapati Bhavan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada tanggal 9 September atas nama 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India' yang biasa," ujar Rames memuat nama Presiden, di laman X.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
- 
            
              Tiba di India, Jokowi Hadir dalam KTT G20
- 
            
              India Dikabarkan akan Ganti Nama, Jadi Apa dan Mengapa?
- 
            
              Presiden Joko Widodo Bertolak ke India untuk Rangkaian KTT G20, Menko Airlangga dan Sejumlah Menteri Mendampingi
- 
            
              PM Modi Ingin India Berganti Nama Jadi Bharat, Begini Ceritanya
- 
            
              Pesan Netizen untuk Bagas/Fikri Usai Bekuk Wakil India: Jangan Puas Dulu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
- 
            
              Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
- 
            
              Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
- 
            
              Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
- 
            
              Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
- 
            
              Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
- 
            
              Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
- 
            
              PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
- 
            
              Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
- 
            
              88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?