Suara.com - Konflik antara warga Pulau Rempang Batam dengan pemerintah Kota Batam serta aparat keamanan hingga kini tak kunjung menemui jalan keluar.
Pasca bentrok berdarah yang terjadi di sekitar Pulau Rempang pada Kamis (7/9/2023) lalu, kini warga Batam kembali melakukan aksi di depan Gedung BP Batam di Batam Center pada Senin (11/9/2023) dari pagi hingga siang hari.
Massa yang awalnya berkumpul di Gedung LAM mulai bergerak sejak pagi menuju Gedung BP Batam untuk menyampaikan beberapa poin aksi mereka.
Tuntutan warga Rempang ini sendiri sempat direspons oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Walkot menyampaikan rencana adanya kompensasi terhadap warga yang terdampak relokasi. Namun, hal ini ditolak oleh warga sekitar karena dianggap tak menghormati keberadaan mereka.
Lalu, bagaimana polemik ini dapat berlanjut? Simak inilah selengkapnya.
Wacana hunian baru di daerah relokasi
Tindaklanjut Pemerintah Kota Batam melalui BP Batam dalam protes besar warga Rempang adalah dengan wacana pembangunan hunian baru di daerah relokasi Rempang.
Pembangunan hunian baru ini juga ditargetkan akan rampung pada Agustus 2024 mendatang. Namun, BP Batam juga menyediakan hunian sementara jika proyek belum rampung sesuai dengan target.
Tak hanya itu, BP Batam juga akan memberikan tunjangan bagi setiap orang dalam satu KK yang akan menempati hunian sementara, sebesar Rp.1.034.636 per orang/bulan.
Baca Juga: Demo Tolak Relokasi Rempang: Massa Rusuh Sampai Lempari Kaca Kantor BP Batam
Bentrok picu aksi protes warga berlanjut
Namun meski sudah ditawarkan hunian di wilayah relokasi, warga Rempang tetap menolak tawaran tersebut dan memilih mempertahankan wilayah mereka.
Bentrok pada Kamis lalu pun pecah saat aparat kepolisian mencoba memukul mundur warga yang tidak terima wilayah tempat tinggal mereka dipasang pembatas untuk Rempang Eco City.
Peristiwa mencekam ini diwarnai dengan aksi anarkis, bahkan pelemparan gas air mata yang menyebabkan anak-anak ikut menjadi korban. Situasi tersebut semakin memicu aksi protes warga lebih besar.
Aliansi Pemude Melayu tarik himbauan aksi demonstrasi
Aksi demonstrasi kembali direncanakan akan digelar pada Senin (11/09/2023) pagi oleh Aliansi Pemude Melayu, salah satu organisasi yang menolak keras adanya rencana relokasi Rempang.
Berita Terkait
-
Demo Tolak Relokasi Rempang: Massa Rusuh Sampai Lempari Kaca Kantor BP Batam
-
Pergerakan Advokat Minta Polri Hentikan Tindakan Represif ke Masyarakat Pulau Rempang
-
Insiden yang Terjadi di Rempang Eco City Mendapat Perhatian Khusus Anggota Parlemen
-
Rocky Gerung Skakmat Mahfud MD soal Konflik Rempang: Kelihatan Negara Arogan ke Rakyatnya Sendiri
-
Sesalkan Bentrokan di Pulau Rempang, Puan Imbau Aparat Lebih Humanis dan Persuasif
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Peradilan Militer Dinilai Tidak Adil, Keluarga Korban Kekerasan Anggota TNI Gugat UU ke MK
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru