Suara.com - Profil aplikasi kencan Bumble milik pemuda bernama Tri Wahyudi bikin publik geleng-geleng kepala. Sebab dalam biodata profil tersebut tertera bahwa Tri Wahyudi memakai Bumble bukan untuk cari jodoh, melainkan untuk kampanye caleg.
Usut punya usut, Tri menggunakan aplikasi bernuansa kuning tersebut untuk menggaet suara.
Profil Tri Wahyudi: Lulusan farmasi, ngidam jadi politisi
Tri memakai Bumble untuk men ulang suara dalam rangka mempersiapkan Pilpres 2024 mendatang.
Adapun ia kini merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPRD untuk Daerah Pemilihan 6 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dapil 6 meliputi Kecamatan Prigen, Pandaan dan Sukorejo.
Profilnya di aplikasi kuning tersebut terang-terangan menyatakan bahwa tujuannya pakai Bumble adalah sebagai wadah kampanye.
"Di sini bukan untuk mencari pasangan, tapi mencari teman dan dukungan," kata Tri mengutip akun X @ad***** pada Senin (11/9/2023).
Tri kini berusia 24 tahun dan merupakan tamatan Universitas Airlangga Fakultas Farmasi. Alih-alih berkarier di dunia farmasi, Tri banting setir ke dunia politik.
Keputusan Tri bukan tanpa alasan, sebab ia mengusung visi untuk menjadi wakil rakyat yang terpercaya, bersahabat dan sayang pada rakyat.
Baca Juga: ICW Desak KPU Revisi PKPU Supaya Eks Terpidana Korupsi Tak Masuk DCT Caleg
Ia kini bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa sebagai tempat ia bernaung menghadapi percaturan politik.
Pilih Bumble jadi media kampanye antimainstream
Tri kepada wartawan membenarkan bahwa memang benar bahwa akun tersebut ia sendiri yang menjalankan. Kala ditanya alasannya memilih Bumble sebagai media kampanye, ia ingin wadah yang tak biasa dan unik.
"Yah cari media kampanye yang hemat sama anti mainstream. Soalnya Bumble bisa ngatur jarak gitu untuk target orangnya," tutur pria berusia 24 tahun tersebut.
Tri telah memakai Bumble sejak 2019 dan mengaku mendapatkan segudang manfaat, terutama ia bisa berkampanye jarak dekat.
Ia juga sangat diuntungkan dengan Bumble sebagai media kampnye lantaran ia akhirnya viral dan disorot publik. Biaya yang minim juga menjadi alasan bagi Tri untuk memilih Bumble. Sebab, Bumble dapat dipakai secara cuma-cuma oleh penggunanya.
Berita Terkait
-
ICW Desak KPU Revisi PKPU Supaya Eks Terpidana Korupsi Tak Masuk DCT Caleg
-
Ganjar Jadi Model Iklan Azan Magrib, Apakah Bentuk Kampanye? Ketua Komisi II DPR: Ya Iya Lah
-
Heboh Caleg di Pasuruan Kampanye Lewat Aplikasi Kencan, Netizen: Bumble Buat Cari Timses
-
Bukan Cari Jodoh, Caleg Muda Tri Wahyudi Malah Kampanye Lewat Bumble!
-
Kerabat Pejabat Maju Jadi Calon DPR, Ada yang Satu Keluarga Jadi Caleg
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi