Suara.com - Tak heran jika sosok Fredy Pratama dijuluki sebagai 'Escobar Indonesia'. Sebab, ia berhasil menjalankan bisnis narkoba jenis sabu bak sosok gangster ternama, Pablo Escobar.
Pria yang akrab disapa Casanova tersebut telah lebih dari satu dekade menjual sabu hingga mengeruk aset triliun Rupiah.
Kini, polisi bersama dengan pihak internasional tengah memburu Fredy dalam sebuah operasi besar-besaran bertajuk 'Operasi Escobar' sebagaimana yang diungkap Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Selasa (12/9/2023)
Fredy jual narkoba sejak 2009
Kisah bisnis Fredy Pratama berawal dari 2009 silam. Adapun ia menjalankan sebuah sindikat perdagangan narkoba yang disinyalir telah memiliki jaringan yang luas.
Bareskrim Polri melaporkan bahwa setidaknya seluruh kepulauan di Indonesia memiliki jaringan kartel milik Fredy.
"Saat ini menjelma sebagai bandar narkoba terbesar di Indonesia yang mengendalikan peredaran narkoba secara masif di kota-kota besar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi," bunyi rilis Bareskrim Polri, dikutip dari situs resmi.
Sembunyikan aset di luar negeri
Salah satu alasan mengapa polisi butuh waktu satu dekade untuk membekuk Fredy tak lain berkat akal bulusnya menyembunyikan aset.
Baca Juga: Sepak Terjang Fredy Pratama dalam Jaringan Bisnis Narkoba Rp51 Triliun
Adapun Fredy mengirim uang hasil penjualan narkoba ke luar negeri menggunakan rekening keluarga dan orang terdekatnya pada 2016.
Fredy menggunakan jasa penukaran uang ilegal sebagai perantara untuk memindahkan uangnya dan tersembunyi dari radar kepolisian.
Fredy juga telah kabur dari Indonesia sejak 2014 lalu untuk kabur dari kejaran aparat.
Polisi bahkan harus menjalankan operasi lintas negara untuk memburu Fredy. Polisi bahkan harus menggandeng Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Department, Royal Thai Police, hingga DEA dari Amerika Serikat.
Jumlah fantastis aset Fredy Pratama
Meski licin kala diburu, aset Fredy berhasil disita oleh negara melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Fredy Pratama dalam Jaringan Bisnis Narkoba Rp51 Triliun
-
Profil dan Biodata Fredy Pratama Gembong Narkoba Terbesar di Indonesia, Bosnya Selebgram Palembang
-
Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Bagian Jaringan Fredy Pratama, Ini Perannya
-
Fantastis! Perputaran Uang Jaringan Narkoba Fredy Pratama Tembus Rp 51 Triliun Selama 10 Tahun
-
Masih Diburu, Gembong Narkoba Jaringan Internasional Fredy Pratama Diduga Operasi Plastik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam