Proyek pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang belakangan ini menjadi sorotan dan menuai konflik antara masyarakat setempat dan pihak kepolisian. Masyarakat beramai-ramai melawan karena menolak untuk direlokasi.
Kericuhan pun tidak bisa dihindari saat warga berunjuk rasa di depan kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) lalu. Humas BP Batam menyebut kedua belah pihak berteriak sampai melempar botol pada saat kerusuhan terjadi.
Para pengunjuk rasa melemparkan flare ke arah petugas kemudian diikuti dengan pelemparan botol, batu, kayu, tang besi, ketapel, dan berujung memasuki kantor BP Batam.
Lantas, seperti apakah profil proyek Rempang Eco City yang ramai ditolak warga? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Mengutip dari laman BP Batam, Rempang Eco City adalah salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional di tahun 2023. Adapun pembangunannya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.
Proyek tersebut adalah kawasan industri, perdagangan, sampai dengan wisata terintegrasi yang bertujuan untuk mendorong daya saing dengan negara tetangga yaitu Singapura dan juga Malaysia.
Proyek ini rencananya akan digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun di tahun 2080 mendatang.
PT MEG diberi lahan sekitar 17.000 hektare yang meliputi seluruh Pulau Rempang dan Pulau Subang Mas. Pemerintah juga menargetkan pengembangan Rempang Eco City ini akan menyerap sekitar 360.000 tenaga kerja hingga 2080.
PT MEG adalah rekan BP Batam dan Pemkot Batam. Nantinya, perusahaan tersebut akan membantu pemerintah untuk menarik investor asing dan lokal dalam pengembangan ekonomi di Pulau Rempang.
Baca Juga: Rumah Ganti Rugi Belum Jadi, Relokasi Warga Rempang Batam Akan di Tempatkan di Sini
Sebelumnya, pemerintah berencana merelokasi masyarakat yang tinggal di Rempang, Batam, tepatnya di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group pada bulan Juli lalu di Chengdu, Tiongkok.
Isu Pembangunan Pabrik Kaca Terbesar dari China
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat mengunjungi secara langsung kawasan tersebut pada bulan Agustus 2023 lalu. Kunjungan itu merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi untuk segera melaksanakan pengembangan Kawasan Rempang.
Pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam yang tinggal di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group pada bulan Juli lalu di Chengdu, Tiongkok.
Xinyi Group sendiri merupakan perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang pembuatan kaca dan juga panel surya. Perusahaan tersebut sebelumnya sudah mempunyai pabrik kaca terintegrasi terbesar di dunia yang ada di Tiongkok, dan Indonesia akan menjadi titik lokasi pabrik terbesar kedua.
Adapun total investasi yang hendak digelontorkan dari proyek di Kawasan Rempang ini sekitar USD 11,5 miliar atau sekitar RP 117,42 triliun dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 35 ribu orang.
Berita Terkait
-
Rumah Ganti Rugi Belum Jadi, Relokasi Warga Rempang Batam Akan di Tempatkan di Sini
-
Janji Jokowi untuk Masyarakat Rempang: Rumah Tipe 45 dan Lahan Luas
-
Konflik Pulau Rempang Makin Panas, Jokowi Minta Bahlil Turun Gunung
-
Panglima TNI Turunkan PM, Cegah Prajurit Terlibat Sengketa Pulau Rempang
-
Walhi Sebut Negara Bak Lakukan Genosida ke Warga Melayu Tua di Pulau Rempang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?