Suara.com - Perwakilan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Suwardi Mongga mengatakan sejumlah siswa SD yang berada saat bentrok warga dan aparat pecah kini merasa takut berangkat ke sekolah. Terlebih sempat ada tembakan gas air mata polisi saat itu.
Suwardi menyampaikan puluhan siswa itu disebut mengalami trauma pasca ditembak gas air kata dan terjadinya kericuhan.
"Ada 20 sampai 25 (anak yang terkena gas air mata), dari SMP dan SD. Kalau untuk anak SD itu lagi tak berani sekolah. Jadi ada rasa takut, berangkat saja takut," ujar Suward kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Dia berpandangan peristiwa bentrok warga dan aparat kepolisian pada 7 September 2023 menyisakan trauma mental bagi para siswa tersebut. Terlebih, beberapa siswa juga dilaporkan terkena tembakan gas air mata.
"Namanya mental. Untuk memulihkan mental itu butuh waktu lama dan itu saya rasa kan menjadi sejarah yang tidak dapat dilupakan," ujarnya.
Detik-detik Bentrokkan
Sebelumnya, Suwardi menceritakan detik-detik kericuhan yang terjadi saat aksi unjuk rasa menolak pemasangan patok untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pulau Rempang pada 7 September 2023.
Suwardi mengatakan warga Rempang sejatinya sempat berusaha untuk melakukan mediasi dengan pihak BP Batam dan aparat kepolisian.
Namun, berdasarkan penuturan Suwardi, pihak BP Batam dan polisi tetap memaksa untuk masuk ke area kampung-kampung.
Baca Juga: Polisi Setop Tilang Uji Emisi, Aktivis Lingkungan Geram: Masa Langsung Disimpulkan Tidak Efektif
"Terjadinya pengukuran paksa dari pihak BP Batam bersama teman-teman pengamanan itu menurut saya tidak sesuai SOP," ujar Suwardi dalam jumpa pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).
Setelah itu, Suwardi mengatakan bentrok antara warga dan polisi pun terjadi. Tak lama berselang, aparat kepolisian memukul mundur warga dengan menembakkan gas air mata.
"Akhirnya terjadi kericuhan yang sangat luar biasa," ucap Suwardi.
Tak sampai di situ, Suwardi menyebut aparat kepolisian terus menembaki warga yang sudah berlarian hingga ke area perkampungan. Salah satu arah tembakan gas air mata itu adalah SD yang berada di dekat lokasi kericuhan.
"Lebih dari 25 siswa yang dilarikan ke rumah sakit. Yang paling saya sesali, mereka mengarahkan tembakan (gas air mata) itu ke sekolah-sekolah," jelas Suwardi.
Adapun bentrok antara warga Pulau Rempang yang menolak PSN Rempang Eco-City dan polisi pecah pada 7 September 2023.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Temui Panglima Yudo di Mabes TNI Siang Ini, Bahas Kasus Pulau Rempang
-
Nyaris Ditilang Polisi, Pria Ini Nekat Sembunyi di Tempat Tak Terduga
-
Polisi Setop Tilang Uji Emisi, Aktivis Lingkungan Geram: Masa Langsung Disimpulkan Tidak Efektif
-
Bentrok Pulau Rempang, Kapolri Tambah 400 Personel Pengamanan
-
Viral Polantas di Medan Cekcok dengan Warga Gegara Tilang Anak Sekolah Dalam Gang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO