Suara.com - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember Jawa Timur (Jatim) bernama Sofiatun dilaporkan ditahan kepolisian Arab Saudi. Informasi tersebut disampaikan keluarganya, lantaran hingga saat ini Sofiatun belum bisa berkomunikasi lagi dengan pihak keluarga.
Peristiwa penahanan Sofiatun tersebut, menurut pihak keluarga, bermula saat PMI asal Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo tersebut menemukan jasad majikannya yang meninggal dunia pada 27 Agustus 2023 silam.
Polisi Arab Saudi sendiri menemukan kejanggalan kematian sang majikan, lantaran ditemukan tewas mengenaskan dan tertembak besi. Sofiatun yang kali pertama menemukan jasadnya kemudian diinterograsi pihak berwajib setempat.
Sofiatun diketahui bekerja dengan majikan bernama Muhammad Maidi Al Qahtani. Ia diketahui bekerja mengasuh anak majikannya sejak delapan bulan.
Pihak keluarga mengungkapkan, selama bekerja, Sofiatun rutin dan lancar mengirimkan gajinya.
Dikutip dari Suaraindonesia-jaringan Suara.com, sejak diinterograsi, pihak keluarga tidak bisa berkomunikasi dengan Sofiatun.
Kekahawatiran keluarga makin menjadi, lantaran Sofiatun tidak fasih berbahasa Arab. Sehingga dikhawatirkan, ia terjebak dalam proses hukum yang sedang berjalan.
"Dalam dua pemeriksaan, dia belum mendapat pendampingan hukum," ujar seorang anggota keluarganya pada Senin (18/09/2023).
Keluarga Sofiatun kemudian mendatangi kantor pelayanan ketenagakerjaan Jember untuk meminta bantuan.
Kepala Disnaker Jember Suprihandoko mengatakan, pihaknya sedang menelusuri berkas administrasi dan paspor Sofiatun.
"Begitu kami mendapat informasi dari KBRI Saudi, kami langsung mengambil tindakan," katanya.
Namun, ia menyatakan kesulitan memantau permasalahan tersebut, karena Sofiatun berangkat tanpa melalui prosedur yang semestinya.
"Kami tidak menemukan salinan paspornya, sehingga menyulitkan tim kami untuk menindaklanjuti lebih lanjut," katanya.
Lantaran itu, pihaknya kemudian berkirim surat ke pihak imigrasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Hari ini kami mengirimkan surat ke Kantor Imigrasi agar setidaknya dapat informasi lebih lanjut," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina