Suara.com - Kanker merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan pembiayaan terbesar di Indonesia.
Pada 2020, BPJS Kesehatan telah membayarkan 19,9 juta kasus katastropik dengan biaya sebesar Rp 20 triliun atau 25 persen dari total biaya klaim anggaran layanan kesehatan JKN-KIS di tahun tersebut.
Tiga penyakit yang menghabiskan proporsi pembiayaan katastropik terbesar adalah penyakit jantung (49 persen), kanker (18 persen) dan stroke (13 persen).
Selain akan menjalankan program jejaring rujukan, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan standarisasi alat di rumah sakit dan akan menyediakan alat kesehatan lengkap untuk empat penyakit yaitu jantung, kanker, stroke dan ginjal.
Untuk kanker membutuhkan peralatan Mammography, PET CT dan SPECT CT, termasuk Cyclotron, MRI, USG, LINAC dan CT Simulator. Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan nasional terkait layanan rujukan.
Untuk memperkuat tata laksana dan Solusi Pelayanan Kanker (Cancer Care Solutions) di Indonesia, GE HealthCare, penyedia teknologi kesehatan di dunia, diagnostik farmasi dan penyedia solusi digital bersama dengan rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Kanker Dharmais mengumumkan kerja sama kemitraan.
Dalam kolaborasi ini, GE HealthCare akan memberikan dukungan kepada RS Kanker Dharmais dalam hal pelatihan teknis dan terus memperkuat perawatan serta memberikan akses dan manajemen produksi distribusi isotop terhadap pengobatan nuklir yang penting bagi kebutuhan layanan kanker.
Penandatangan perjanjian kemitraan strategis ini dilakukan oleh Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS dan President & CEO GE HealthCare wilayah Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Elie Chaillot, dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika.
President & CEO GE HealthCare Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Mr. Elie Chaillot yang turut hadir menyaksikan penandatangan kemitraan strategis tersebut menyampaikan apresiasi terhadap RS Kanker Dharmais dan GE Healthcare Indonesia.
Baca Juga: Keutamaan Melakukan Skrining Kanker Payudara: Lindungi Kesehatan Perempuan di Indonesia
Ia menuturkan, sebagai pemimpin teknologi medis dan solusi digital terkemuka, GE Healthcare mendukung Pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualiatas bagi masyarakat Indonesia.
“Sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sistem kesehatan, GEHC telah memulai melakukan produksi dalam negeri di Batam. Produksi awal GEHC ini meliputi mesin ultrasound (USG) dan monitor pasien yang mejadi produk alat kesehatan GEHC pertama yang diproduksi di Indonesia dan di wilayah ASEAN. Melalui kolaborasi dengan RS Kanker Dharmais kami memperkuat komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan di wilayah ASEAN,” paparnya di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan, sebagai rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Kanker Dharmais senantiasa berupaya menjadi yang terdepan dalam hal Cancer Care Solutions.
“Dalam kolaborasi dengan GE HealthCare, kami fokus pada 2 hal yaitu Technical know-how untuk memperkuat dan mendukung akses dan tata laksana produksi dan distribusi isotop bagi kedokteran nuklir untuk kebutuhan layanan kanker, dan Continuing Medical Education dalam hal peningkatan SDM kesehatan terhadap pemerataan pelayanan onkologi melalui optimalisasi rujukan jaringan rumah sakit nasional dan membawa fasilitas kesehatan Indonesia dalam memberikan pelayanan kelas dunia,” terangnya.
Berita Terkait
-
Tabungan Terkuras hingga Harus Berhutang, Marshanda Ternyata Ditolak Asuransi karena Idap Gangguan Mental
-
AFPI UMKM Digital Summit 2023 Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat agar Bijak Gunakan Layanan Fintech
-
Alfamart Ada di GrabMart, Masyarakat Kini Bisa Makin Mudah Belanja
-
Vidi Aldiano Tetap Rilis Lagu Baru di Tengah Upaya Lawan Kanker Ginjal
-
Sheila Dara Aisha Dituding Cuek Jadi Istri, Vidi Aldiano: Kalau Gak Ada Dia..
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh