Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali menyayangkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Padahal, menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mengumumkan status tersebut secara resmi.
Ali kemudian menyindir Mahfud, lantaran terlalu banyak mengurusi hal-hal yang berada di luar tugas pokok dan fungsinya.
"Ya artinya begini, kadang kala Pak Mahfud juga yang bukan urusannya, dia urus. Bahwa ia mengetahui informasi dan apapun itu kan harus proporsional, bisa jadi betul Pak Syahrul jadi tersangka, padahal KPK belum mengumumkan," kata Ali saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).
Lantaran itu, ia meminta Mahfud menyerahkan sepenuhnya saja terkait kasus hukum terhadap SYL kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
"Kalau memang betul ada pembicaraan di situ ya biarin aja, jadi sebaiknya masing-masing orang bekerja sesuai dengan tupoksinya aja. Pak Mahfud dan juru bicara KPK, biar lah si Ali Fikri yang menyampaikan keterangan-keterangan seperti itu," tuturnya.
Ia mengatakan, apa yang disampaikan Mahfud tersebut belum tentu juga kebenarannya.
"Kemudian belum tentu update yang disampaikan oleh pak Mahfud itu juga betul kan," pungkasnya.
Adapun Mahfud sempat membenarkan status tersangka yang disematkan kepada Syahrul. Hal tersebut dapat dipastikannya karena mendapatkan informasi.
"Bahwa dia sudah tersangka, ya saya sudah dapat informasinya. Malah sejak, kalau eksposnya itu sudah lama tahu tersangkanya, tetapi resminya tersangkanya itu sudah dikeluarkan lah," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Geledah Rumah Mentan SYL di Makassar, KPK Sita Mobil Audi A6 hingga Dokumen Penting
Sempat disebut hilang kontak, Syahrul kini sudah berada di Indonesia. Namanya santer dibicarakan setelah disebut-sebut menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia tiba di Indonesia pada Rabu (4/10/2023) setelah sebelumnya menjalani kunjungan kerja ke Eropa.
Adapun menurut informasi yang diterima Suara.com, Syahrul akan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kabar yang beredar, Syahrul akan mengundurkan dari posisinya sebagai mentan di hari yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh