Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyebut kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik dari para koruptor.
Diketahui Polda Meto Jaya sedang melakukan penyidikan dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK pada kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Menanggapi pernyataan itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai Firli Bahuri sedang berhalusinasi.
"Pernyataan Firli Bahuri yang mengatakan bahwa pelaporan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang disinyalir dilakukan oleh Pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo merupakan bentuk serangan balik koruptor memperlihatkan bahwa dirinya sedang berhalusinasi," kata Kurnia kepada Suara.com Rabu (11/10/2023).
Menurut Kurnia, penyidikan yang sedang dilakukan Polda Metro Jaya pada kasus dugaan pemerasan harusnya dimaknai sebagai upaya membersihkan KPK.
"Mestinya, Firli mendukung segala upaya yang sedang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, bukan justru menyebarkan pernyataan semacam itu," ujar Kurnia.
Di sisi lain, Kurnia menegaskan penyidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya tidak menggugurkan penegakan hukum di KPK.
"Sebab, dua hal tersebut berada pada koridor yang berbeda," katanya.
Oleh sebabnya Polda Metro Jaya didesak segera menemukan pelaku dugaan pemerasan pada kasus korupsi di Kementan.
Baca Juga: Dijadikan Tersangka Dugaan Korupsi, Eks Mentan SYL Beri Perlawanan!
"Dan juga meminta KPK segera mengumumkan tersangka, menjelaskan konstruksi peristiwa pidananya dan menahan pelaku dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian," tegas Kurnia.
Sebagaimana diketahui dalam kasus korupsi di Kementan sudah dinaikkan ke penyidikan. Sejumlah orang juga sudah dijadikan tersangka, termasuk Syahrul.
Sementara kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK sudah ditingkatkan ke penyidikan setelah dilaksanakan gelar perkara oleh Polda Metro Jaya. Polisi juga sudah memeriksa enam orang saksi, termasuk Syahrul, sopir dan ajudannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur