Suara.com - Perkembangan teknologi seperti halnya ponsel pintar (smartphone) telah menjadi alat bantu dalam kerja-kerja jurnalistik. Karena itu, media pun telah dan terus memanfaatkan inovasi teknologi tersebut sebagai sarana penyampaian informasi.
Dalam event Local Media Summit (LMS) 2023 yang kembali digelar pada tahun ini, mobile journalisme dengan melakukan live streaming menjadi salah satu bahasan yang diulas secara menarik.
Pada sesi akhir di hari pertama LMS 2023, Rabu (11/10/2023), praktik mobile journalisme dengan live streaming, Produser MetroTV, Yusra Ismail mengatakan metoe penyampaian informasi dengan cara demikian sifatnya akan sangat real-time.
Live streaming sebagai upaya menyampaikan informasi menjadi sangat penting dalam menggambarkan situasi atau peristiwa yang sebenarnya.
"Live streaming pun sudah sangat bisa dilakukan dengan smartphone, karena lebih praktis, real-time serta mampu menggambarkan situasi yang ada," ujarnya, dikutip Kamis (12/10/2023).
Apalagi, live streaming pun sudah bisa memanfaatkan aplikas-aplikasi media sosial. seperti halnya facebook, instagram, dan lainnya.
"Bahkan saat pandemi dahulu, live streaming juga dilakukan dengan aplikasi zoom," ujarnya.
Meski demikian, ia mengungkapkan ada sejumlah hal yang menjadi aturan atak ketenntuan yang menjadi perhatian saat live streaming, seperti copyright, kekayaan intelektual, hak pribadi (privasi) dan lainnya.
"Misalnya saat saya liputan haji, sampai membahas mengani kain penuntup kabah, ini juga bisa dengan hanya smartphone," sambung Yusra.
Baca Juga: IMS dan Beritajatim.com Sharing Pengembangan Model Bisnis di Local Media Summit 2023
Dia pun merangkum live streaming pun ada keunggulan, kelemahan, ancaman namun ada peluangnya.
"Misalnya live streaming memang lebih real-time, namun juga harus menyiapkan daya dukungnya, seperti ketersediaan internet yang stabil, alat smartphone yang cukup mendukung, sekaligus kemampuan menarasikan," ucap ia.
Praktik mobile jurnalisme secara live streaming juga berkembang di negara Philipina. Sebagai negara yang juga memiliki jumlah milenial dan gen z yang besar, merupakan potensi penyebaran informasi secara mobile
CEO of Lyf, Voltaire Tupaz mengulas bagaimana pengalamannya dalam pemberitaan Mary Jane Veloso nan juga mengoptimalkan mobile journalisme.
Pemberitaan mengulas sosok terpidana mati warga Philipina, yang menuntut adanya grasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia pun menjelaskan bagaimana pentingnya mobile jurnalisme dikembangkan dengan membangun komunitas, dengan memperhatikan respon secara realtime pada informasi yang disebarkan (engaged community).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
- 
            
              Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
- 
            
              Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
- 
            
              Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
- 
            
              Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
- 
            
              Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
- 
            
              Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
- 
            
              DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
- 
            
              Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
- 
            
              Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
- 
            
              Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi