Suara.com - Nama dokter ahli patologi forensik dr Djaja Surya Atmadja tengah menjadi perhatian publik setelah kasus sianida Mirna kembali muncul ke permukaan.
Selain kasus Mirna, rupanya dokter ahli DNA pertama di Indonesia itu juga pernah menangani kasus pembunuhan wartawan Udin atau Fuad Muhammad Syafruddin.
Dosen senior di Universitas Indonesia itu mengaku pernah diminta memberi kesaksian palsu di kasus pembunuhan wartawan Udin.
Ia mengemukakan, saat itu penyidik lebih dulu mengumumkan tersangka bernama Dwi Sumaji alias Iwik, dalam skenario kasus perselingkuhan.
"Skenarionya polisi, dia (Iwik) selingkuh ketahuan dan kemudian dia membunuh si Udin. Tapi wartawan tidak ada yang percaya mereka bilang itu pasti, bupati," ungkap dr Djaja dikutip melalui kanal Youtube Feni Rose Official, Jumat (13/10).
Djaja kemudian mengungkapkan, ada tiga bukti yang digunakan penyidik pada saat itu yakni baju milik Udin, jaket milik Iwik dan sebuah alat pukul yang semuanya memiliki noda darah. Bukti tersebut dibawa ke Inggris untuk kemudian melihat DNA darah tersebut.
"Nah diperiksa di Inggris, periksa DNA waktu itu, saya sudah doktor hasilnya darahya sama (darah Udin), "
Namun, penyidik kesulitan menghadirkan saksi ahli karena terkendala prosedur dan lain-lain. Akhirnya, mereka mendatangkan ahli dari Indonesia yang kemudian munculah nama dr Djaja atas rekomendasi salah satu profesor dari Universitas Gajah Mada.
"Akhirnya, si penyidik dateng ke saya dia bilang, tolong dokter menjelaskan ini di pengadilan. Saya bilang, saya nggak bisa menjelaskan hasil begini apalagi itu untuk dijatuhkan putusan buat orang, ya karena saya nggak periksa sendiri, saya mana tahu kan."
Akhirnya, dr Djaja mengusulkan untuk memeriksa kembali barang bukti yang dimiliki penyidik. Dan pemeriksaan tersebut mendapatkan hasil yang sama seperti hasil lab di Inggris bahwa darah yang ada di ketiga bukti tersebut memang milik Udin.
"Saya maju ke Pengadilan Negeri Bantul, sampai di sana kemudian saya pergi dibawa ke sana, dijemput dan saya ditaruh di hotel yang jauh dari situ (pengadilan). Tiba-tiba saya dikerubutin sama orang-orang, saya tidak tahu siapa dan saya sendiri, dikelilingi sekitar mungkin 20 orang."
Saat itu Djaja mengatakan, mereka berpesan agar dirinya memberikan pengakuan saat di pengadilan nanti, bahwa dari hasil pemeriksaan DNA tersebut membuktikan memang Iwik pelaku pembunuhan Udin dengan menggunakan alat pukul.
"Terus saya bilang, ya mohon maaf pak ya, kebetulan kan saya dosen hukum kan, kalau dokter forensik cuma tahu faktanya. Fakta itu menunjukkan darah yang terdapat pada baju si Udin, baju si Iwik dan ini berasal dari orang yang sama,"
"Tapi bagaimana darah itu bisa ada di situ bukan urusan saya, saya bilang. Dan saya bilang, saya tidak tahu karena itu adalah kewenangan saksi mata,"
Meski begitu, dia mengatakan bahwa penyidik tidak terima akan penolakan dr Djaja untuk memberikan kesaksian tersebut. Namun, Djaja tetap menolak mengikuti skenario penyidik.
"Saya bilang, kenapa musti maksa saya ngomong begitu. (Mereka jawab) Sebab kalau dokter ahli DNA yang ngomong hakim pasti percaya, kan mau dapet keyakinan hakim kan,"
Berita Terkait
-
Nilai Pernyataan Dr Djaja soal Sianida Mirna Tak Valid, Prof Eddy: Tidak Beda dengan Orang Ngomong di Pinggir Jalan
-
Bicara Sianida Disebut Bak Cerita Pinggir Jalan, Dr Djaja Sentil Balik Prof Eddy: Jangan di Luar Bidang!
-
Bukan Sianida, dr Djaja Surya Atmadja Ungkap Ada Ciri Maag Kronis dari Hasil Forensik Mirna Salihin
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama