Suara.com - Konten Deddy Corbuzier yang membahas Palestina dengan Ustaz Buya Arrazy mengundang berbagai respons.
Pada konten tersebut Buya Arrazy sempat membahas soal Hamas hingga donasi ke Palestina yang tak sampai ke para korban. Dalam hal ini, Ustaz Felix Siauw turut berkomentar.
Dia menyebut bahwa pernyataan Buya Arrazy malah bisa menjadi pembenaran bagi pihak pro Israel.
"Selama saya nonton podcast ini, hanya dua poin yang diulang terus menerus. Pertama pertengkaran sesama muslim di Palestina yakni antara Hamas dan Fatah, yang kedua adalah soal donasi," kata Felix di kanal YouTube miliknya.
Menurut Felix Shiauw, podcast tersebut bisa menimbulkan tiga efek berbeda pada tiga kubu.
"Saya mencoba berandai-andai, seandainya saya mendengar itu dan sepakat dengan perjuangan Hamas dan saudara Palestina dan mendukung kemerdekaan mereka penuh, kalau pandangan saya begitu lihat podcast ini saya enggak suka, saya pasti enggak suka banget," kata Felix.
"Ketika saya pro israel , maka saya akan jadikan ini sebuah dalil sebuah legitimasi, [bilang] benar kan kenapa gue suport Israel lihat muslim begitu, bahkan donasi ditilep dan berkonflik, imbuhnya.
Sementara bagi orang yang masih netral dan malu-malu mendukung salah satu kubu, maka akan membuat mereka makin ragu.
"Kalau saya jadi orang masih netral, sudah pasti saya kalau degarkan podcast ini saya jadi bilang, bimbang untuk mendukung dan bimbang untuk berdonasi, karena informasi itu. Artinya kebaikan pada saudara kita di Palestina enggak ada," tandasnya.
Baca Juga: Profil Bang Onim, Relawan Indonesia di Gaza Semprot Buya Arrazy Soal Isu Palestina-Israel
Berita Terkait
-
Efek Boikot Brand Pro Israel, Starbucks Mesir Kasih Diskon Nggak Tanggung-tanggung
-
Rekam Jejak Bang Onim 13 Tahun di Palestina, Jadi Relawan hingga Ketemu Jodoh
-
Kontroversi Ustaz Buya Arrazy Hasyim, Diamuk Aktivis Palestina Gegara Sebut Hamas Bunuh Umat Islam
-
Anies Baswedan: Indonesia Tak Bakal Mampu Selesaikan Konflik Israel-Palestina, Tapi...
-
Manfaat Boikot Produk Pro Israel Menurut Ustaz Bachtiar Nasir: Dulu Ibu-ibu Kita..
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu