Suara.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF), Front Persaudaraan Islam (FPI), dan Ormas Islam lainnya, menggelar aksi demontrasi menolak Coldplay tampil di Jakarta. Band asal Inggris itu untuk pertama kalinya akan konser di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang.
Dalam aksinya kali ini massa menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT).
Juru bicara Granati LGBT, Novel Bakmumin, mengatakan aksi ini bakal digelar di depan Mabes Polri, Kantor Kedutaan Inggris dan Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, dan Kemenpolhukam.
"Massa seperti biasanya dari Jabodetabek," kata Novel, kepada awak media, di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Novel menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk penolakan kedatangan band Coldplay yang bakal menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Chris Martin dan kawan-klawan itu dinilai ikut serta dalam mendukung gerakan LGBT dengan sejumlah kampanyenya.
“Karena sampai saat ini tidak jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT," kata dia.
Selain itu, Novel juga menyinggung sikap Menkopolhukam Mahfud MD yang disebutnya tidak mendengarkan aspirasinya terkait penolakan Coldplay.
"Bahkan Menkopolhukam yang kami sudah surati malah menantang menurunkan aparat untuk menghalau yang akan membatalkan konser yang sudah tidak bisa dilepaskan dari kampanye LGBT dengan atribut pelanginya dimana-mana,” jelasnya.
Baca Juga: Tiket Infinity Coldplay Rp300 Ribuan Sold Out dalam Sekejap, Warganet Geram: yang Dapat Tetap Calo
“Malaysia sudah kecolongan oleh group band yang lain dengan berciuman laki dengan laki," Novel menambahkan.
Lebih lanjut, ia kemudian menyampaikan jika aksinya kali ini tidak didengar oleh pemerintah, maka pihaknya bakal menggelar aksi yang lebih besar.
"Ini baru aksi pertama dan akan ada aksi lanjutan kalau unsur terkait tidak ada sikap untuk membatalkan konser Coldplay," ucapnya.
Diketahui, band Coldplay bakal menggelar konser pertamanya di Indonesia.
Rencananya, konser tersebut bakal digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Rabu (15/11/2023) mendatang.
Berita Terkait
-
Kisah Chris Martin Dulu Mengaku Sangat Homofobik, Kini Didemo Di Indonesia Karena Dianggap Mendukung LGBT
-
Prilly Latuoconsina Terciduk Hampir Nangis saat Nonton Konser Coldplay di Jepang, Ingat Aliando?
-
Bikin Merinding, Prilly Latuconsina Rekam Keseruan Nonton Konser Coldplay di Jepang
-
Jadi Pembuka Konser Coldplay yang Makin Dekat, Rahmania Astrini Ngaku Tambah Gugup
-
Tiket Infinity Coldplay Rp300 Ribuan Sold Out dalam Sekejap, Warganet Geram: yang Dapat Tetap Calo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!