Suara.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak penghentian serangan militer di rumah sakit jalur Gaza. Hal itu ditegaskan juru bicara PBB, Stephane Dujarric pada Rabu (15/11/2023) waktu setempat.
Pernyataan itu dikeluarkan PBB pasca serangan militer Israel ke RS Al-Shifa di Gaza.
"Rumah sakit seharusnya tidak menjadi medan pertempuran. Pasien seharusnya tidak bertempur di rumah sakit. Rumah sakit tidak boleh menjadi medan pertempuran di mana pun di seluruh dunia. Hentikan sepenuhnya," ujar Stephane Dujarric dalam konferensi pers-nya.
Laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa sebuah tank Israel pada Rabu menyerang kamar pasien di Kompleks RS Al-Shifa.
"Kami sangat khawatir mengenai apa yang kami saksikan. Kami hanya dapat membaca laporan saat ini karena kami tidak memiliki orang di lapangan. Yang jelas adalah rumah sakit tidak boleh dijadikan arena tempur. Mereka dilindungi di bawah hukum kemanusiaan internasional," lanjut Dujarric.
PBB mengawasi dan menyaksikan gambar yang sangat mengganggu dan laporan yang datang dari RS Al-Shifa, lanjut dia, serta menyerukan semua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Di saat yang sama, Dujarric juga menyampaikan mengenai kecelakaan yang menimpa Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russel di Mesir dalam perjalanan ke Gaza pada Selasa.
Kecelakaan tersebut membuat Russel membatalkan seluruh kegiatannya yaitu mengunjungi Gaza dan juga Israel untuk bertemu dengan keluarga dari anak-anak yang disandera.
Akibat serangan Israel di Jalur Gaza yang memasuki hari ke-40, sebanyak 11.320 warga Palestina terbunuh, termasuk di antaranya 7.800 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 orang menderita luka-luka, menurut data terbaru dari otoritas Palestina.
Selain nyawa, ribuan gedung, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga mengalami kerusakan atau bahkan hancur akibat serangan Israel dari darat dan udara yang tanpa henti di wilayah kantung yang dikepung sejak awal bulan itu.
Sementara korban jiwa di pihak Israel mencapai 1.200 jiwa, menurut data resmi. (Antara/Anadolu)
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Tenaga Surya Kalahkan Batu Bara, Namun Transisi Energi Masih Tertahan Kepentingan Fosil
-
PNM Presentasikan Model Mekaar Hingga Diakui Pasar Global
-
Sejarah Terukir! Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di PBB, Apa Kata Dunia?
-
Sidang Umum PBB Kacau! Netanyahu Pidato, Delegasi Walk Out Massal!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting