"Keduanya sama-sama pernah bertugas di lingkaran Presiden Jokowi lebih dari 1 tahun, maka tentu saja, kans Maruli maupun Suharyanto dapat dikatakan berimbang. Dengan demikian, faktor subjektivitas Jokowi akan sangat menentukan siapa yang akan dipilih dari dua nama ini," kata Anton Aliabbas merujuk pada nama Maruli dan Suharyanto.
Alman pun punya pendapat yang sama. Dia menilai Maruli cenderung menjadi kandidat kuat, karena dia pernah bertugas sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang mengawal kegiatan Presiden RI.
"Maruli pernah menjadi Dan (Komandan) Grup A Paspampres yang merupakan security details untuk Presiden Joko Widodo. Setelah jabatan itu, Letjen Maruli dipromosikan menjadi Danrem di Solo, yang merupakan kampung halaman Joko Widodo, kemudian menjadi Wakil Komandan Paspampres sebelum ditunjuk menjadi Danpaspampres," tutur Alman.
Dia melanjutkan faktor kedekatan dan pernah bekerja langsung dengan Presiden tampaknya menjadi pertimbangan utama untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di TNI. Namun, faktor itu, menurut Alman, agaknya belum berlaku untuk jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal).
"Selain itu, fakta bahwa Letjen Maruli merupakan menantu Luhut Pandjaitan adalah faktor subjektif yang tidak boleh diabaikan. Sebagaimana diketahui, Luhut Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi adalah orang kepercayaan Presiden Joko Widodo untuk mengimplementasikan program-program Presiden," ujar Alman.
Untuk Maruli dan Suharyanto, Anton menilai keduanya punya riwayat penugasan yang beragam.
"Riwayat penugasan keduanya sama-sama bervariasi, mulai dari pasukan tempur hingga teritorial. Maruli terlihat lebih banyak pengalaman di pasukan tempur terutama Kopassus, sedangkan Suharyanto memiliki riwayat penugasan beragam, mulai dari Batalyon Linud - Raiders, guru militer, BIN, komandan teritorial, sesmilpres, hingga BNPB," papar Anton Aliabbas.
Sementara untuk riwayat pendidikan, Anton menilai Maruli dan Suharyanto punya rekam jejak yang lengkap.
"Baik Maruli maupun Suharyanto sama-sama telah mengikuti semua jenjang pendidikan pengembangan seperti Sesko TNI AD, Sesko TNI, dan Lemhannas," ucap Anton.
Baca Juga: Biodata Maruli Simanjuntak, Pangkostrad Mantu Luhut yang Banting Lawan sampai Tumbang
Berita Terkait
-
Minggu Depan, Posisi KSAD Bakal Terisi, Ada Nama Menantu Luhut Binsar Pandjaitan
-
Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto Blak-blakan Akan Ubah Doktrin di Angkatan Darat
-
Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto Ungkap Pesan dari Jokowi
-
Diperkirakan Bisa Ke Luar RS dalam Dua Pekan ke Depan, Dokter Larang Luhut Kerja Terlalu Berat
-
Menantu Kabarkan Kondisi Kesehatan Luhut Terbaru, Sudah Bisa Duduk dan Berjalan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional