Suara.com - Aksi provokatif terus menerus dilakukan Pemerintah Israel. Setelah pecah perang melawan Kelompok Hamas di Jalur Gaza, beberapa waktu lalu Polisi Israel mwmbolehkan kelompok sayap kanan Yahudi melakukan aksi demonstrasi di kawasan bersejarah bagi tiga agama, Yahudi, Kristen dan Islam di kawasan Masjid Al Aqsa.
Surat kabar Israel, Hareetz mengemukakan, polisi mengizinkan demonstrasi kelompok sayap kanan Yahudi tersebut melewati Kawasan Muslim Kota Tua dan menuntut diakhirinya status Islam di Masjid Al-Aqsa.
Hal tersebut bertepatan dengan pawai pada Kamis (7/12/2023) malam, yang bertepatan dengan hari pertama Hanukkah, sebuah festival Yahudi yang berlangsung selama delapan hari.
Dilansir Anadolu, Aksi yang dikemas dengan acara pawai tersebut dilakukan untuk mengakhiri keberadaan Badan Wakaf Islam Yerusalem di Masjid Al-Aqsa, dan 'membangun kembali kedaulatan penuh Yahudi' di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Selama ini, departemen tersebut dikelola Yordania dan bertanggung jawab atas administrasi situs suci umat Islam di Yerusalem Timur, sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania pada 26 Oktober 1994.
Sementara itu, salah satu negara Arab, Qatar mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan untuk memaksa Israel menghentikan pelanggaran terhadap hak-hak warga Palestina dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Kota Yerusalem yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Qatar bahkan mengecam keras pendudukan Israel yang membolehkan demonstrasi ekstremis di Yerusalem.
Melalui akun X, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan bahwa demonstrasi tersebut merupakan provokasi serius terhadap perasaan umat Islam dan serangan terang-terangan terhadap hak rakyat Palestina dan terhadap Raja Yordania yang menjadi pelindung situs-situs suci di Yerusalem yang diduduki.
Mereka juga memperingatkan usaha Israel yang ingin mengubah status quo sejarah dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.
Baca Juga: Masjid Al Aqsa dan 3 Agama, Begini Sejarah Lokasi Paling Sensitif di Konflik Israel-Palestina
"Langkah-langkah provokatif semacam itu bakal meningkatkan ketegangan dan memperluas siklus kekerasan di kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap